Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Apa itu L-Karnitin? Bagaimana Ini Bisa Membantu Mengendalikan Berat Badan?

174,044 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

L-karnitin merupakan senyawa penting yang dihasilkan oleh sebagian besar mamalia dan berperan penting dalam metabolisme energi. L-karnitin disintesis di hati, ginjal, dan otak, serta membantu Anda mengubah lemak menjadi energi dengan mengangkut asam lemak rantai panjang ke dalam mitokondria untuk menghasilkan energi. Artinya, L-karnitin membantu mengubah lemak menjadi energi, yang dapat bermanfaat untuk target penurunan berat badan Anda.

Terbuat dari asam amino metionin dan lisinL-karnitin dapat dianggap sebagai nutrisi penting bersyarat untuk gaya hidup vegan.

L-karnitin memiliki banyak jenis; Namun, asetil-L-karnitin, dikenal paling efektif bagi kesehatan otak, dan L-karnitin, yang paling dikenal mampu meningkatkan manfaat olahraga, merupakan bentuk paling umum dan efektif yang digunakan dalam suplemen.

Fungsi L-karnitin

L-karnitin memiliki berbagai fungsi dan mendukung beberapa proses fisiologis yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan Anda secara menyeluruh.

Fungsi Mitokondria

Tugas utama dari L-karnitin adalah untuk mendukung mitokondria. Mitokondria merupakan pembangkit energi yang ditemukan di dalam sel Anda. Tugasnya adalah menghasilkan energi agar sel dan tubuh Anda dapat berfungsi dengan baik.

L-karnitin menyimpan asam lemak ke dalam mitokondria untuk energi. Ini juga membantu menghilangkan produk limbah atau produk metabolisme dari sel Anda. Hal ini penting untuk mencegah penumpukan produk limbah dan toksisitas intraseluler.

Dengan meningkatkan fungsi mitokondria, L-karnitin meningkatkan produksi energi dalam tubuh dan pemanfaatan asam lemak. Peningkatan fungsi mitokondria juga penting untuk penuaan yang sehat dan pencegahan penyakit.

Fungsi Otak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa L-karnitin bermanfaat bagi otak. Beberapa penelitian telah menemukan dosis harian asetil-L-karnitin dapat membantu membalikkan penurunan fungsi otak pada pasien Alzheimer dan orang-orang yang memiliki penyakit neurodegeneratif lain yang memengaruhi otak.

Fungsi otak secara umum juga terlihat mendapat manfaat dari asetil-L-karnitin pada orang dewasa senior yang tidak memiliki gangguan otak jenis apa pun.

Penelitian pada hewan juga digadang-gadang memiliki hasil yang menjanjikan dengan suplementasi asetil-L-karnitin. Ini membantu mencegah penurunan mental yang berkaitan dengan penuaan dalam penelitian pada hewan. Peningkatan kapasitas belajar juga terjadi dengan suplementasi asetil-L-karnitin pada tikus tua.

Semua ukuran fungsi otak terbukti memiliki peningkatan substansial dalam satu penelitian yang mengevaluasi pasien yang mengalami kecanduan alkohol. Penelitian memberi pasien 2 g asetil-L-karnitin selama 90 hari.

Kesehatan Jantung

Kondisi jantung seperti gagal jantung kronis, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung koroner mengalami perbaikan dengan suplementasi L-karnitin.

Penurunan signifikan sebesar 10 poin dalam tekanan darah sistolik diamati dalam sebuah penelitian yang memberikan dua gram asetil-L-karnitin setiap hari.

Studi lain menemukan adanya perbaikan pada pasien dengan kondisi jantung yang serius, termasuk penyakit jantung koroner dan gagal jantung kronis. Penurunan kematian terjadi pada pasien yang diberi suplementasi L-karnitin.

Mengonsumsi L-karnitin secara oral terbukti meningkatkan kemampuan olahraga dan memperbaiki gejala pada orang-orang yang didiagnosis dengan gagal jantung.

Kolesterol tinggi, atau hiperlipidemia, semakin membaik dengan suplemen oral L-karnitin.

Angina, atau nyeri dada, mengalami perbaikan dengan suplemen L-karnitin, kemampuan berolahraga, dan nyeri dada pada orang-orang yang menderita sindrom jantung X. Sindrom jantung X merupakan kondisi di mana seseorang mengalami nyeri dada tetapi tidak mengalami penyumbatan arteri.

Diabetes Tipe 2

Suplementasi L-karnitin telah terbukti mengurangi kadar gula darah secara signifikan pada pasien penderita diabetes yang menggunakan obat antidiabetes.

L-karnitin juga dapat mengobati diabetes dengan meningkatkan AMP Kinase, enzim yang meningkatkan kemampuan Anda untuk memanfaatkan karbohidrat.

Sebuah studi menemukan bahwa penyerapan glukosa seluruh tubuh secara signifikan lebih tinggi dengan L-karnitin dibandingkan dengan kelompok kontrol. Studi tersebut menyimpulkan bahwa L-karnitin mampu meningkatkan sensitivitas insulin pada pasien diabetes yang tahan terhadap insulin.

Kinerja Olahraga dan Pemulihan

Karena peran penting L-karnitin dalam metabolisme energi, penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi potensinya dalam meningkatkan kinerja olahraga dan pemulihan.

Penelitian awal menunjukkan suplementasi L-karnitin secara positif berpengaruh pada kinerja fisik akut, termasuk peningkatan keluaran daya dan konsumsi oksigen maksimum pada tingkat sel.

Studi tambahan menunjukkan bahwa L-karnitin mendukung pemulihan pascaolahraga dengan meringankan cedera otot dan mengurangi penanda kerusakan sel. Penelitian juga menemukan suplemen L-karnitin mampu mengurangi pembentukan radikal bebas disertai dengan penurunan nyeri otot pascalatihan.

L-karnitin ditemukan mampu meningkatkan aliran darah dan suplai oksigen ke jaringan otot, sehingga fungsi seluler meningkat.

Penelitian pada orang dewasa yang lebih tua menunjukkan bahwa suplemen L-karnitin dapat meningkatkan massa otot disertai dengan penurunan berat badan dengan manfaat tambahan berupa berkurangnya kelelahan fisik dan mental.

Dalam penelitian pada hewan, L-karnitin ditemukan memiliki peran dalam mencegah degradasi protein otot terkait usia.

Kesuburan

L-karnitin mampu meningkatkan kesuburan pria dengan memperbanyak jumlah sperma dan motilitas pada pria yang memiliki masalah kesuburan. Pada gilirannya, L-karnitin dapat meningkatkan peluang kehamilan.

Kesuburan wanita juga dapat dipengaruhi oleh L-karnitin. Studi menunjukkan bahwa untuk wanita yang didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik, atau PCOS, suplementasi L-karnitin oral dapat meningkatkan ovulasi dan kemungkinan kehamilan. PCOS merupakan suatu kondisi di mana ovarium membesar dengan kista.

Sebuah penelitian menemukan gejala PCOS lain seperti hirsutisme (pola pertumbuhan rambut pria pada wanita) dan siklus menstruasi yang tidak teratur membaik dengan suplementasi L-karnitin. Studi ini juga menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam BMI atau indeks massa tubuh wanita dan sensitivitas insulin. Selain itu, kolesterol jahat peserta penelitian, LDL, mengalami penurunan, dan kolesterol baik mereka, HDL, mengalami peningkatan. Temuan ini diamati setelah peserta diberi tiga gram L-karnitin setiap hari selama tiga bulan.

Mengendalikan Berat Badan

Beberapa penelitian menunjukkan manfaat penurunan berat badan dengan suplementasi L-karnitin.

Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa yang menderita obesitas dan orang yang lebih tua kehilangan rata-rata 2,9 pon lebih dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi L-karnitin.

Dosis L-Karnitin

Sebagian besar penelitian telah menggunakan dosis 2-3 g L-karnitin yang diminum setiap hari untuk orang dewasa. Pada anak-anak, dosis yang paling sering digunakan adalah 50-100 mg/kg yang diminum setiap hari.

Efek Samping L-karnitin

L-karnitin dianggap aman jika dikonsumsi secara oral. Namun, beberapa efek samping dapat terjadi.

Efek samping terhadap pencernaan yang dapat terjadi dengan suplemen L-karnitin meliputi sakit perut, diare, mual, dan mulas.

Bau amis pada napas, keringat, dan urin juga dapat terjadi setelah mengonsumsi L-karnitin.

Kejang telah dikaitkan dengan penggunaan L-karnitin pada orang-orang dengan dan tanpa gangguan kejang. Secara khusus, asetil-L-karnitin dapat meningkatkan kadar serotonin di dalam otak. Menggabungkannya dengan obat lain yang juga meningkatkan serotonin, contohnya antidepresan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif, atau SSRI, dapat menyebabkan sindrom serotonin. Kondisi serius ini menyebabkan otot berkedut atau kaku, kebingungan, kejang, mengeluarkan keringat berlebih, diare, dan detak jantung tidak teratur.

Penelitian menemukan bahwa L-karnitin meningkatkan kemungkinan kejang pada orang-orang yang pernah mengalami kejang sebelumnya. Jangan minum L-karnitin jika Anda pernah mengalami kejang sebelumnya.

L-karnitin dapat memperburuk gejala hipotiroidisme.

Obat-obatan yang berinteraksi dengan L-karnitin meliputi hormon tiroid, warfarin, dan asenokumarol. L-karnitin dapat menurunkan efektivitas hormon tiroid sekaligus meningkatkan efektivitas warfarin dan asenokumarol, keduanya merupakan obat pengencer darah.

Seiring berjalannya waktu, L-karnitin dapat meningkatkan kadar trimetilamina N-oksida (TMAO) dalam darah. Kadar TMAO yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko aterosklerosis, penyakit yang menyumbat arteri Anda.

Konsultasikan terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi L-karnitin atau suplemen makanan lainnya, terutama jika Anda sedang hamil, menyusui, atau mengonsumsi obat lain.

Referensi:

  1. Iossa S, Mollica MP, Lionetti L, et al. Acetyl-L-carnitine supplementation differently influences nutrient partitioning, serum leptin concentration and skeletal muscle mitochondrial respiration in young and old rats. J Nutr. 2002;132(4):636-642. doi:10.1093/jn/132.4.636
  2. Rosca MG, Lemieux H, Hoppel CL. Mitochondria in the elderly: Is acetylcarnitine a rejuvenator?. Adv Drug Deliv Rev. 2009;61(14):1332-1342. doi:10.1016/j.addr.2009.06.009
  3. Foster DW. The role of the carnitine system in human metabolism. Ann N Y Acad Sci. 2004;1033:1-16. doi:10.1196/annals.1320.001
  4. Passeri M, Cucinotta D, Bonati PA, Iannuccelli M, Parnetti L, Senin U. Acetyl-L-carnitine in the treatment of mildly demented elderly patients. Int J Clin Pharmacol Res. 1990;10(1-2):75-79.
  5. Sano M, Bell K, Cote L, et al. Double-blind parallel design pilot study of acetyl levocarnitine in patients with Alzheimer's disease. Arch Neurol. 1992;49(11):1137-1141. doi:10.1001/archneur.1992.00530350051019
  6. Ando S, Tadenuma T, Tanaka Y, et al. Enhancement of learning capacity and cholinergic synaptic function by carnitine in aging rats. J Neurosci Res. 2001;66(2):266-271. doi:10.1002/jnr.1220
  7. Tempesta E, Troncon R, Janiri L, et al. Role of acetyl-L-carnitine in the treatment of cognitive deficit in chronic alcoholism. Int J Clin Pharmacol Res. 1990;10(1-2):101-107.
  8. Iliceto S, Scrutinio D, Bruzzi P, et al. Effects of L-carnitine administration on left ventricular remodeling after acute anterior myocardial infarction: the L-Carnitine Ecocardiografia Digitalizzata Infarto Miocardico (CEDIM) Trial. J Am Coll Cardiol. 1995;26(2):380-387. doi:10.1016/0735-1097(95)80010-e
  9. Ruggenenti P, Cattaneo D, Loriga G, et al. Ameliorating hypertension and insulin resistance in subjects at increased cardiovascular risk: effects of acetyl-L-carnitine therapy. Hypertension. 2009;54(3):567-574. doi:10.1161/HYPERTENSIONAHA.109.132522
  10. Arsenian MA. Carnitine and its derivatives in cardiovascular disease. Prog Cardiovasc Dis. 1997;40(3):265-286. doi:10.1016/s0033-0620(97)80037-0
  11. Fisher JS, Gao J, Han DH, Holloszy JO, Nolte LA. Activation of AMP kinase enhances sensitivity of muscle glucose transport to insulin. Am J Physiol Endocrinol Metab. 2002;282(1):E18-E23. doi:10.1152/ajpendo.2002.282.1.E18
  12. Mingrone G, Greco AV, Capristo E, et al. L-carnitine improves glucose disposal in type 2 diabetic patients. J Am Coll Nutr. 1999;18(1):77-82. doi:10.1080/07315724.1999.10718830
  13. Fielding R, Riede L, Lugo JP, Bellamine A. l-Carnitine Supplementation in Recovery after Exercise [published correction appears in Nutrients. 2018 Apr 26;10(5):]. Nutrients. 2018;10(3):349. Published 2018 Mar 13. doi:10.3390/nu10030349
  14. Salehpour S, Nazari L, Hoseini S, Moghaddam PB, Gachkar L. Effects of L-carnitine on Polycystic Ovary Syndrome. JBRA Assist Reprod. 2019;23(4):392-395. Published 2019 Oct 14. doi:10.5935/1518-0557.20190033
  15. Pooyandjoo M, Nouhi M, Shab-Bidar S, Djafarian K, Olyaeemanesh A. The effect of (L-)carnitine on weight loss in adults: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Obes Rev. 2016;17(10):970-976. doi:10.1111/obr.12436

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya