Apa yang Dilakukan GLP-1 Dalam Tubuh?

Pengendalian berat badan menggunakan hormon GLP-1 sedang menjadi tren di seluruh dunia. Ada berbagai macam produk di pasaran dengan target utama mengatur kadar gula darah sekaligus memberikan dampak positif terhadap berat badan. Banyak dari produk ini meniru hormon alami yang diproduksi dalam tubuh manusia yang disebut Glucagon-like peptide-1 (GLP-1). Hormon ini disekresikan oleh neuron tertentu di otak dan sel-L enteroendokrin usus setelah mengonsumsi makanan.

Pengaturan Gula Darah

GLP-1 berperan penting dalam pengaturan gula darah. Hal ini dilakukan dengan merangsang pelepasan insulin dan mengurangi pelepasan glukagon. Insulin menurunkan kadar gula darah dengan menghilangkan glukosa dari darah dan membawanya ke jaringan tubuh untuk energi dan penyimpanan energi. Glukagon melepaskan glukosa dari hati saat kadar gula darah rendah, biasanya dalam keadaan puasa, untuk meningkatkan kadar gula darah.

Memperlambat Pencernaan dan Meningkatkan Rasa Kenyang

GLP-1 juga dapat memperlambat pencernaan dan memberikan rasa kenyang. Hal ini dilakukan secara khusus dengan memperlambat laju pengosongan lambung. Efek ini dapat menurunkan nafsu makan, sehingga mengurangi konsumsi makanan. Peningkatan pengaturan gula darah dan pengendalian berat badan dapat menjadi efek samping yang diinginkan dari penekanan nafsu makan yang mengakibatkan berkurangnya asupan makanan.

Ada beberapa cara untuk mendukung produksi hormon GLP-1 secara alami di dalam tubuh. Secara khusus, ada banyak makanan yang diketahui dapat meningkatkan kadar GLP-1. Mari kita pelajari makanan yang dapat meningkatkan kadar GLP-1 yang akan membantu mengatur gula darah dan mengurangi nafsu makan. Bersama-sama, keduanya memiliki efek positif terhadap pengendalian berat badan.

Enam Makanan yang Mendukung Sekresi GLP-1

Makanan tinggi serat, protein, dan lemak sehat telah terbukti meningkatkan sekresi GLP-1 dalam usus. Nutrisi seperti asam lemak, monosakarida, dan peptida juga berdampak positif pada sekresinya. Makanan-makanan berikut kaya akan nutrisi tersebut dan diketahui dapat meningkatkan kadar hormon GLP-1.

1. Alpukat

Kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan serat, alpukat dapat meningkatkan kadar GLP-1. Sebuah penelitian menemukan bahwa makanan tinggi lemak tak jenuh tunggal dapat merangsang sekresi GLP-1. Penelitian lain menemukan bahwa mengonsumsi satu alpukat utuh saat makan terbukti meningkatkan kadar GLP-1 sekaligus menurunkan kadar insulin.

Selain mengandung lemak sehat, alpukat juga tinggi serat. Kandungan serat yang tinggi dalam alpukat membantu memperlambat pencernaan, yang pada akhirnya memperlambat laju pelepasan glukosa oleh pankreas ke dalam aliran darah. Ini membantu mengatur kadar gula darah dan dapat meningkatkan resistansi insulin.

Pencernaan yang melambat juga menimbulkan rasa kenyang yang mengakibatkan penurunan nafsu makan. Pencernaan yang melambat juga menyebabkan pelepasan glukosa secara lebih bertahap ke dalam aliran darah. Pelepasan glukosa bertahap ini pada gilirannya menyebabkan peningkatan sekresi GLP-1. Ini merupakan manfaat besar untuk strategi pengendalian berat badan yang sehat.

Alpukat tumbuk dicampur dengan sedikit garam dan sari jeruk nipis sebagai cocolan keripik sehat atau dioleskan pada roti panggang bisa menjadi camilan penambah GLP-1 yang mengenyangkan.

2. Kacang-kacangan

Kaya serat, protein, dan lemak sehat, kacang-kacangan seperti pistasio, almon, dan kenari dapat meningkatkan kadar sekresi GLP-1. Mirip dengan alpukat, kandungan serat yang tinggi dalam kacang-kacangan membantu memperlambat pencernaan, yang nantinya dapat memperlambat pelepasan insulin, sehingga meningkatkan sekresi GLP-1.

Sensitivitas insulin juga dapat diatasi dengan konsumsi kacang-kacangan berkat lemak sehatnya. Kacang-kacangan yang direkomendasikan ini membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga meningkatkan rasa kenyang dengan mengurangi nafsu makan dan konsumsi kalori.

Cara terbaik untuk menambahkan kacang-kacangan ke dalam makanan adalah dengan menikmatinya sebagai camilan atau menambahkannya ke resep salad favorit Anda agar lebih renyah.

3. Telur

Sebagai sumber protein dan lemak tak jenuh tunggal yang ideal, telur, dan utamanya putih telur, telah terbukti meningkatkan sekresi GLP-1.

Sebuah penelitian menemukan bahwa sarapan dengan tiga butir telur dibandingkan dengan sarapan bagel menghasilkan kadar gula darah yang lebih rendah setelah makan. Selain itu, berkurangnya asupan makanan dan rasa lapar dilaporkan oleh para peserta penelitian selama 24 jam berikutnya.

Cobalah telur dadar sayuran atau beberapa butir telur rebus untuk mengawali hari Anda dengan mendukung sekresi GLP-1 yang optimal.

4. Biji-bijian

Serealia tinggi serat menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA), yang meliputi butirat, asetat, dan propionat, saat difermentasi dalam usus. SCFA dapat merangsang pelepasan GLP-1 dengan mengikat reseptor sel L.

Serat dalam serealia juga membantu memperlambat pencernaan, menyebabkan pelepasan glukosa secara bertahap, yang memicu sekresi GLP-1.

Nikmati semangkuk oatmeal atau roti gandum utuh untuk mengawali hari Anda dengan mendukung kadar hormon GLP-1. Serealia utuh lainnya seperti barli, rye, millet, dan buckwheat juga kaya akan serat larut, yang membantu meningkatkan rasa kenyang dan sekresi GLP-1.

5. Minyak Zaitun

Berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat dari makanan kaya minyak zaitun terhadap kadar GLP-1. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya minyak zaitun menghasilkan kadar GLP-1 yang lebih tinggi setelah makan. Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan kaya minyak zaitun memiliki kadar glukosa yang lebih rendah, baik setelah makan maupun saat berpuasa, disertai dengan peningkatan sensitivitas insulin.

Penelitian lain menemukan bahwa tikus yang rutin mengonsumsi minyak zaitun dalam makanannya mengalami peningkatan sekresi GLP-1 dan toleransi glukosa. Saat tikus diabetes mengonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal dari minyak zaitun, penelitian menemukan bahwa tikus tersebut mengalami penurunan dalam penambahan berat badan, serta perbaikan dalam sensitivitas insulin dan kadar GLP-1.

Gunakan minyak zaitun untuk menumis sayuran favorit Anda atau sebagai taburan pada salad atau roti lapis untuk memperoleh manfaat dari superfood GLP-1 ini.

6. Sayuran

Asparagus, brokoli, artichoke, dan seledri merupakan beberapa contoh sayuran kaya serat yang dapat membantu meningkatkan kadar GLP-1 dan juga dapat membantu mengatur kadar gula darah.

Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa makan sayuran sebelum mengonsumsi karbohidrat memiliki dampak yang sangat besar terhadap kadar GLP-1 dan glukosa pada pasien diabetes tipe 2. Dampak terbesar terlihat 60 menit setelah makan.

Aduk sayuran berwarna-warni dengan minyak zaitun dan taburi dengan garam laut sebelum memanggangnya dalam air fryer untuk mendapatkan hidangan pendamping padat nutrisi dan kaya rasa yang mendukung kadar glukosa darah sehat dan hormon GLP-1.

Makanan yang Harus Dihindari

Sementara makanan berprotein tinggi, berserat tinggi, dan berlemak sehat dapat mendukung stimulasi GLP-1, makanan lain dapat memberi pengaruh negatif pada sekresi GLP-1.

Makanan Tinggi Gula

Minuman manis dan camilan manis harus dihindari agar kadar GLP-1 tetap optimal. Soda dan makanan ringan manis lainnya seperti permen dan kukis menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat yang berdampak negatif terhadap sekresi GLP-1. Minuman tanpa pemanis, air putih, kacang-kacangan, stik sayuran, dan teh herbal merupakan pilihan yang lebih baik tidak hanya untuk kadar glukosa dan GLP-1 tetapi juga ideal untuk mengendalikan berat badan.

Lemak Trans

Makanan panggang dan gorengan yang dibeli di toko mengandung lemak trans yang tinggi. Lemak trans mengganggu sensitivitas insulin dan mengurangi sekresi GLP-1.

Pilih makanan yang dipanggang, ditumis, atau digoreng dengan air fryer untuk kadar glukosa dan sekresi GLP-1 yang lebih optimal. Konsumsilah makanan panggang buatan rumah dan hindari pastri kurang sehat yang dibeli di toko.

Makanan Olahan

Lemak tidak sehat dan karbohidrat olahan merupakan bahan umum dalam makanan olahan. Kedua bahan yang tidak menguntungkan ini dapat mengganggu produksi GLP-1 dan kadar gula darah.

Makanan utuh yang tidak diolah merupakan pilihan terbaik untuk praktik pengendalian berat badan yang baik. Sebagai contoh, dada ayam panggang dan wortel kukus merupakan pilihan makan siang yang lebih baik dibandingkan roti lapis bologna dan keripik kentang.

Alkohol

Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang mungkin tidak memiliki efek yang signifikan terhadap kadar GLP-1, tetapi konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan gula darah dan menurunkan produksi GLP-1.

Membatasi asupan alkohol sangat ideal untuk kadar gula darah yang sehat dan sekresi GLP-1 yang optimal.

Gambaran Besarnya

Penelitian menunjukkan bahwa modifikasi pola makan yang mendukung kemampuan tubuh untuk menyekresi GLP-1 secara alami dapat menjadi strategi yang efektif untuk mengelola diabetes tipe 2 dan obesitas.

Makanan tinggi protein, lemak sehat, dan serat, seperti telur, serealia utuh, kacang-kacangan, dan sayuran, dapat mendukung kadar GLP-1 yang optimal. Kadar GLP-1 yang sehat dapat membantu mengelola diabetes dan meningkatkan rasa kenyang untuk mendukung target pengendalian berat badan secara keseluruhan. Dengan merangsang pelepasan insulin dan menghambat sekresi glukagon, GLP-1 merupakan hormon penting untuk mendukung produksi dan sekresi yang tepat bagi siapa pun yang ingin mengendalikan kadar gula darah atau berusaha mencapai berat badan yang sehat. Mengingat GLP-1 dilepaskan dalam usus setelah makan, pilihlah untuk mengonsumsi makanan yang tepat yang akan memicu pelepasannya dan hindari makanan yang akan berdampak negatif terhadap sekresi GLP-1.

Referensi:

  1. Bodnaruc, A.M., Prud’homme, D., Blanchet, R. et al. Nutritional modulation of endogenous glucagon-like peptide-1 secretion: a review. Nutr Metab (Lond) 13, 92 (2016).
  2. Zhu L, Huang Y, Edirisinghe I, Park E, Burton-Freeman B. Using the Avocado to Test the Satiety Effects of a Fat-Fiber Combination in Place of Carbohydrate Energy in a Breakfast Meal in Overweight and Obese Men and Women: A Randomized Clinical Trial. Nutrients. 2019 Apr 26;11(5):952. doi: 10.3390/nu11050952. PMID: 31035472; PMCID: PMC6567160.
  3. Hira T, Trakooncharoenvit A, Taguchi H, Hara H. Improvement of Glucose Tolerance by Food Factors Having Glucagon-Like Peptide-1 Releasing Activity. Int J Mol Sci. 2021 Jun 21;22(12):6623. doi: 10.3390/ijms22126623. PMID: 34205659; PMCID: PMC8235588.
  4. Indarto, D., Rochmah, D. N., Wiboworini, B., Pratama, Y. M., & Wibowo, Y. C. (2022). Effects of Vegetables Consumption Before Carbohydrates on Blood Glucose and GLP-1 Levels Among Diabetic Patients in Indonesia. International journal of preventive medicine, 13, 144. https://doi.org/10.4103/ijpvm.IJPVM70420