Setelah melahirkan, tubuh Anda berada dalam kondisi pemulihan. Anda baru saja menciptakan dan mendukung kehidupan baru, dan kini saatnya untuk fokus pada kesehatan Anda sendiri. Nutrisi pascapersalinan yang tepat sangat penting untuk pemulihan fisik dan nutrisi bayi jika Anda menyusui.

Pentingnya Nutrisi Pascapersalinan

Meskipun Anda mungkin tergoda untuk membatasi kalori untuk menurunkan berat badan dengan cepat setelah melahirkan, penting untuk memprioritaskan makanan kaya nutrisi yang akan mendukung proses pemulihan tubuh setelah melahirkan. Jalani diet seimbang dengan banyak mengonsumsi buah, sayur, serealia utuh, dan sumber protein. Makanan-makanan ini mengandung vitamin, mineral, dan serat penting yang diperlukan tubuh untuk pulih dan membangun kembali kekuatan.

Jika mengonsumsi makanan rutin cukup sulit atau merasa asupan protein Anda menurun, tambahkan protein kocok bersama dengan makanan atau sebagai camilan untuk meningkatkan kadar protein. Jika Anda menyusui, targetkan sekitar 1,5 sampai 1,9 gram protein per kilogram berat badan.

Nutrisi Penting untuk Kesehatan Pascapersalinan

Berikut ini beberapa nutrisi khusus yang perlu diperhatikan selama masa pascapersalinan:

Yodium

Yodium merupakan mineral esensial untuk fungsi tiroid serta berperan penting dalam metabolisme dan pengaturan energi. Makanan yang tinggi yodium meliputi rumput laut, ikan, produk olahan susu, dan telur.

Kolina

Kolina penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif. Kolina juga penting untuk produksi ASI yang sehat. Menariknya, suplemen pranatal dan pascanatal umumnya mengandung sedikit kolina, jika ada. Oleh karena itu, konsumsilah makanan yang kaya akan kolina atau pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen kolina secara terpisah. 

Produk olahan susu, telur, dan jeroan merupakan sumber kolina yang berasal dari hewan, sedangkan sumber yang berasal dari tumbuhan meliputi sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan legum.

Asam Lemak Omega-3

Lemak sehat ini penting untuk kesehatan dan perkembangan otak Anda maupun bayi Anda. Omega-3 juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu pemulihan pascapersalinan. Penelitian telah menunjukkan bahwa kadar omega-3 yang cukup juga dapat membantu mencegah depresi pascapersalinan. 

Ikan berlemak seperti salmon dan sarden merupakan sumber omega-3 paling melimpah. Jika Anda tidak banyak mengonsumsi makanan laut, tambahkan lemak sehat ini ke dalam rutinitas Anda melalui minyak biji rami, biji chia, atau suplemen omega-3

Vitamin D

Vitamin D berperan penting bagi kesehatan tulang, pengaturan suasana hati, serta fungsi imun pada orang dewasa maupun bayi. Menghabiskan waktu di bawah sinar matahari bisa memberikan manfaat, akan tetapi, jika Anda tinggal di daerah dengan garis lintang lebih tinggi yang tidak mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, Anda bisa memperoleh manfaat dari suplemen vitamin D.

Zat Besi

Zat besi membantu mengisi kembali darah yang hilang pascapersalinan, produksi energi, serta fungsi imun. Makanan kaya zat besi meliputi daging, ikan, unggas, legum, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta sayuran berdaun hijau tua. Suplementasi zat besi mungkin diperlukan jika terjadi kehilangan darah secara berlebihan saat melahirkan atau jika Anda memiliki riwayat anemia. 

Vitamin B12

Vitamin B12 sangat penting untuk fungsi imun, pembentukan sel darah merah, pengaturan sistem saraf, serta dukungan suasana hati. Wanita dengan kondisi GI yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit Crohn atau kolitis, atau yang menjalani diet vegan atau vegetarian mungkin memiliki kadar B12 yang lebih rendah karena masalah penyerapan dan bisa memperoleh manfaat dari suplemen B12

Hidrasi yang Cukup pada Masa Pascapersalinan

Minum banyak cairan sangat penting bagi kesehatan dan pemulihan secara menyeluruh. Selama masa pascapersalinan, sangat penting untuk tetap terhidrasi untuk mengganti cairan yang hilang karena menyusui dan berkeringat. 

Upayakan untuk minum minimal 80 ounce setiap hari, lebih banyak jika Anda menyusui atau berkeringat berlebihan. Menambahkan elektrolit ke dalam air merupakan cara yang sangat baik untuk mengisi kembali mineral dan tetap terhidrasi. Jika sering buang air kecil, Anda mungkin perlu mengisi ulang elektrolit lebih sering. 

Contoh Program Makan untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Pascapersalinan

Sebagai ibu dari bayi yang baru lahir, Anda sudah punya cukup banyak hal yang harus dilakukan bahkan sebelum mempertimbangkan program makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda! Berikut contoh program makan untuk memudahkan Anda serta beberapa ide untuk makanan dan camilan pascapersalinan:

  • Sarapan: Oatmeal dengan kolagen dan buah beri serta kacang-kacangan, atau roti panggang sourdough dengan telur, keju cottage, dan semangkuk buah
  • Makan siang: Salad dengan ayam atau ikan panggang, kinoa, dan sayuran
  • Makan malam: Salmon dengan sayuran panggang dan nasi merah
  • Camilan: Buah dengan selai kacang, yoghurt dengan granola dan beri, atau stik sayuran dengan hummus, stik daging, keju, dan mentimun 

Ingat, ini hanyalah contoh program, Anda mungkin perlu menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan dan preferensi pribadi Anda. Konsultasikan dengan dietisien terdaftar untuk saran nutrisi pascapersalinan yang dipersonalisasi.

Tip Tambahan untuk Nutrisi Pascapersalinan

  • Jangan melewatkan makan. Upayakan untuk makan tiga kali sehari secara teratur dan camilan di antaranya jika Anda membutuhkannya. Pastikan untuk memprioritaskan camilan padat protein untuk membuat Anda kenyang dan puas.
  • Gabungkan lemak sehat dari sumber seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan berlemak.
  • Batasi makanan olahan, minuman manis, dan lemak tak sehat.
  • Batasi konsumsi alkohol, karena ini tidak hanya menghambat pemulihan tetapi juga dapat memengaruhi pasokan ASI Anda. 

Dengan mengikuti tip-tip ini dan berfokus pada diet yang seimbang dan kaya nutrisi, Anda dapat mendukung kesehatan tubuh pascanatal serta memastikan Anda memberikan nutrisi yang cukup untuk bayi Anda jika menyusui. Ingat, merawat diri sendiri itu penting agar dapat merawat si kecil! 

Referensi:

  1. Mennella J. Alcohol's effect on lactation. Alcohol Res Health. 2001;25(3):230-4. 
  2. Ball L, de Jersey S, Parkinson J, Vincze L, Wilkinson S. Postpartum nutrition: Guidance for general practitioners to support high-quality care. Aust J Gen Pract. 2022 Mar;51(3):123-128. 
  3. Akinkugbe AA, Chiu YM, Kannan S, Bergink V, Wright RJ. Prenatal Iodine Intake and Maternal Pregnancy and Postpartum Depressive and Anhedonia Symptoms: Findings from a Multiethnic US Cohort. Nutrients. 2024 Jun 5;16(11):1771. 
  4. Obeid R, Schön C, Derbyshire E, Jiang X, Mellott TJ, Blusztajn JK, Zeisel SH. A Narrative Review on Maternal Choline Intake and Liver Function of the Fetus and the Infant; Implications for Research, Policy, and Practice. Nutrients. 2024 Jan 15;16(2):260. 
  5. Levant B. N-3 (omega-3) Fatty acids in postpartum depression: implications for prevention and treatment. Depress Res Treat. 2011;2011:467349. 
  6. Drugs and Lactation Database (LactMed®) [Internet]. Bethesda (MD): National Institute of Child Health and Human Development; 2006-. Vitamin D. [Updated 2023 Dec 15]. 
  7. Rasmussen B, Ennis M, Pencharz P, Ball R, Courtney-martin G, Elango R. Protein Requirements of Healthy Lactating Women Are Higher Than the Current Recommendations. Curr Dev Nutr. 2020 May 29;4(Suppl 2):653. 
  8. Aparicio E, Jardí C, Bedmar C, et al. Nutrient Intake during Pregnancy and Post-Partum: ECLIPSES Study. Nutrients. 2020;12(5):1325. 
  9. Siddiqua TJ, Ahmad SM, Ahsan KB, Rashid M, Roy A, Rahman SM, Shahab-Ferdows S, Hampel D, Ahmed T, Allen LH, Raqib R. Vitamin B12 supplementation during pregnancy and postpartum improves B12 status of both mothers and infants but vaccine response in mothers only: a randomized clinical trial in Bangladesh. Eur J Nutr. 2016 Feb;55(1):281-93.