Ketahui Seputar Diet Dukan: Manfaat, Fase, Makanan, Keamanan, Dll
Diet Dukan, diet tinggi protein, rendah karbohidrat, dan rendah lemak, dirancang pada tahun 1970-an oleh Pierre Dukan, mantan dokter Prancis dan mengaku sebagai ahli gizi. Diet ini terdiri dari empat fase, di mana orang yang mengikuti diet dapat mengonsumsi makanan yang “diperbolehkan” sebanyak yang mereka inginkan. Diet yang sangat ketat ini berfokus pada makanan utuh dibandingkan makanan olahan dan mendorong aktivitas fisik sehari-hari. Penelitian menunjukkan diet tinggi protein seperti Diet Dukan efektif untuk mengendalikan berat badan, namun bisa menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang dan mungkin tidak berkelanjutan.
Artikel ini memberikan gambaran umum seputar Diet Dukan, keefektifannya, serta membahas potensi risiko menjalani diet tersebut.
Fase Diet Dukan
Diet Dukan terdiri dari empat fase:1
- Attack
- Cruise
- Konsolidasi
- Stabilisasi
Fase Attack
Fase pertama Diet Dukan adalah fase Attack, juga dikenal sebagai fase Protein Murni. Sesuai dengan aturan diet, fase ini dimaksudkan untuk “memulai” pengendalian berat badan dan berlangsung antara dua hingga tujuh hari, tergantung pada usia seseorang, target berat badan, dan seberapa banyak diet yang telah mereka lakukan di masa lalu. Fase Attack merupakan diet tinggi protein, rendah karbohidrat, rendah lemak, dan ketogenik.
Kecuali sejumlah kecil dedak oat yang dikonsumsi setiap hari, tidak ada karbohidrat, termasuk buah atau sayuran yang diperbolehkan selama fase pertama ini.
Makanan Diet Dukan
Seseorang yang menjalani Diet Dukan dapat mengonsumsi 68 makanan berprotein tinggi dalam jumlah tak terbatas. Makanan tersebut meliputi:
- daging sapi (hanya daging panggang atau bakar, dan bukan potongan berlemak seperti iga)
- daging sapi muda (potongan daging, daging panggang, atau daging yang dihilangkan lemak berlebihnya)
- daging kerbau
- daging rusa
- daging ayam
- kalkun
- unggas tanpa lemak lainnya
- ikan
- kerang
- telur
- tahu
Selain hanya mengonsumsi protein tanpa lemak ini, orang-orang dalam fase attack dari diet ini mengonsumsi 1,5 sendok makan dedak oat dan harus melakukan olahraga ringan setiap hari.1 Orang yang menjalani fase Attack juga dapat mengonsumsi mie shirataki, gluten gandum, dan 1 sendok makan goji berry.
Fase Cruise
Fase kedua dari diet, yang dikenal sebagai fase Cruise, berlangsung selama diperlukan untuk mencapai target pengendalian berat badan seseorang. Diet Dukan memperkirakan bahwa fase ini akan berlangsung selama tiga hari untuk menurunkan setiap pon berat badan hingga mencapai angka yang diinginkan.
Selama fase Cruise, orang-orang yang melakukan diet disarankan untuk mengganti hari-hari ketika mereka hanya mengonsumsi makanan yang diperbolehkan selama fase Attack dengan hari-hari yang mencakup 68 protein tanpa lemak ditambah 32 sayuran nonpati. Pada hari-hari konsumsi protein dan sayuran, orang yang menjalani diet dapat mengonsumsi protein dan sayuran tanpa lemak sebanyak yang mereka inginkan.
32 sayuran nonpati yang diperbolehkan selama fase Cruise meliputi:
- artichoke
- asparagus
- bit
- brokoli
- wortel
- seledri
- mentimun
- terung
- selada
- jamur
- bawang bombai
- paprika
- bayam
- tomat
- zukini
Selama fase ini, sayuran berpati seperti kentang atau jagung tidak diperbolehkan. Pada hari-hari konsumsi protein dan sayuran, orang-orang yang menjalani diet fase kedua juga dapat menambahkan minyak zaitun dan 2 sendok makan goji berry. Selama fase Cruise, orang yang menjalani diet harus mengonsumsi 2 sendok makan dedak oat dan berjalan cepat selama 30 menit setiap hari.
Fase ini berlanjut hingga orang yang menjalani diet mencapai target berat badannya.
Fase Konsolidasi
Tahap ketiga dari diet, yang dikenal sebagai fase Konsolidasi, dirancang untuk mencegah kembalinya berat badan yang hilang selama dua fase pertama. Fase Konsolidasi berlangsung selama lima hari untuk menurunkan setiap pon berat badan, sesuai dengan aturan diet. Selagi melewati dua langkah pada fase ini, makanan yang sebelumnya dibatasi secara bertahap ditambahkan kembali dalam urutan tertentu.
Makanan yang ditambahkan kembali selama fase Konsolidasi meliputi:
- 1 sampai 2 porsi buah (tidak termasuk pisang, anggur, buah ara, atau ceri)
- 2 potong roti gandum
- 1,5 ons keju berkulit keras
- 1 sampai 2 porsi makanan berpati setiap minggu
- 1 sampai 2 kali makanan “perayaan” setiap minggu
Orang yang menjalani diet masih harus terus menerapkan aturan Protein Murni dari fase Attack seminggu sekali. Mereka juga mengonsumsi 2 sendok makan dedak oat dan melakukan jalan cepat selama 25 menit setiap hari selama fase ini. Makanan “perayaan” mingguan terdiri dari satu porsi hidangan pembuka, hidangan utama, hidangan penutup, dan segelas anggur.
Fase Stabilisasi
Pada fase Stabilisasi terakhir, orang yang menjalani diet mencoba untuk melanjutkan kebiasaan yang sama selama sisa hidup mereka dan mempertahankan target berat badan mereka. Tiga aturan fase ini meliputi:
- Konsumsi 3 sendok makan dedak oat setiap hari
- Pilih untuk naik tangga bila memungkinkan
- Patuhi aturan hari “Protein Murni” setiap hari Kamis
Semua makanan lain diperbolehkan selama fase ini.
Menu Diet Dukan
Menu Diet Dukan bervariasi berdasarkan fase yang dialami seseorang. Fase pertama adalah diet tinggi protein, rendah karbohidrat, rendah lemak, dan ketogenik. Hampir seluruhnya terdiri dari makanan berprotein tanpa lemak. Tahap kedua menambahkan sayuran nonpati, minyak zaitun, dan goji berry. Fase ketiga menambahkan karbohidrat kompleks seperti roti gandum dan buah-buahan, makanan berpati, dan keju berkulit keras. Fase ini juga mencakup makanan “perayaan” mingguan yang terdiri dari satu porsi hidangan pembuka, hidangan utama, hidangan penutup, dan segelas anggur. Fase terakhir mencakup semua makanan tanpa adanya pembatasan. Keempat fase juga selalu menyertakan porsi harian dedak oat.
100 Makanan yang Diperbolehkan
Diet ini mengidentifikasi 100 makanan yang diperbolehkan sepanjang menjalani fase diet. Makanan ini terdiri dari 68 protein tanpa lemak, termasuk daging tanpa lemak, unggas, ikan, kerang, protein vegetarian, produk olahan susu bebas lemak, dan telur, serta 32 sayuran nonpati, seperti artichoke, asparagus, brokoli, kacang hijau, selada, paprika, bayam, dan zukini. Diet ini juga memperbolehkan gelatin bebas gula, shirataki, minyak zaitun, goji berry, gluten gandum, dan dedak oat.
Efektivitas Diet Dukan, Kekhawatiran, Plus Keamanannya
Meskipun orang yang menjalani Diet Dukan mungkin mengalami penurunan berat badan, diet yang bersifat restriktif dapat menimbulkan beberapa kekhawatiran. Dua fase pertama dari diet ini sangat membatasi jenis makanan yang diperbolehkan, sehingga menyulitkan orang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Dalam sebuah penelitian yang mengamati asupan nutrisi dari 51 wanita yang menjalani Diet Dukan, penulis menemukan banyak kelainan nutrisi pada wanita yang menjalani diet, seperti asupan protein hewani yang berlebihan, asupan karbohidrat rendah, serta asupan mikronutrien tertentu seperti vitamin C dan folat yang tidak tercukupi.2
Kekhawatiran lainnya adalah tingginya asupan protein pada makanan, terutama pada fase pertama dan kedua. Penelitian juga menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti penyakit kardiovaskular.2 Mengonsumsi protein berlebihan juga berarti hati dan ginjal harus bekerja ekstra keras untuk memproses produk sampingan metabolisme protein. Dan, ada batasan berapa banyak protein yang dapat ditangani oleh ginjal. Dukan mengatakan minum banyak air akan mengatasi masalah ini, namun dia tidak memberikan referensi ilmiah apa pun yang mendukung hal ini.
Tentunya, dalam penelitian yang sama yang meneliti asupan nutrisi wanita yang menjalani Diet Dukan, penulis menyimpulkan bahwa “Menerapkan diet ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan ancaman kesehatan melalui penyakit ginjal dan hati, osteoporosis, serta penyakit kardiovaskular.”2
Selain risiko nutrisi yang ditimbulkan oleh Diet Dukan, sifat restriktif dari diet ini dan diet lainnya dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan makan.3
Beberapa aturan Diet Dukan juga bersifat kontradiktif. Misalnya, sayuran dibatasi hanya pada varietas rendah pati, tetapi produk olahan susu bebas lemak, yang lebih tinggi gula dan karbohidratnya, diperbolehkan (hingga 32 ons sehari). Dukan mengesampingkan gula susu dalam produk-produk ini, dengan mengatakan jumlah gulanya sangat sedikit sehingga tak perlu dikhawatirkan. Tetapi kemudian dia membatasi sayuran rendah pati, yang bahkan lebih rendah kandungan gula dan karbohidratnya.
Pedoman diet Departemen Pertanian AS (USDA) mencakup rekomendasi kalori serta tip untuk diet sehat dan seimbang. Sebagai diet tinggi protein yang membatasi kelompok makanan penting lainnya seperti karbohidrat dan lemak sehat, Diet Dukan tidak memenuhi pedoman diet federal. Berdasarkan penelitian terkini, USDA merekomendasikan 5 1/2 ons (sekitar 3 cangkir) makanan berprotein per hari untuk seseorang yang mengonsumsi makanan yang setara dengan 2.000 kalori.4 Diet Dukan mengharuskan Anda hanya mengonsumsi protein selama seminggu penuh, diikuti dengan hari-hari yang hanya memperbolehkan konsumsi protein secara bergantian.
Siapa yang Sebaiknya Mencoba Diet Dukan?
Diet Dukan dapat membantu mengendalikan berat badan secara efektif karena membatasi asupan kalori, karbohidrat, dan lemak. Selain itu, diet tinggi protein telah terbukti mendorong penurunan berat badan dengan mengubah kadar hormon tertentu yang mengatur rasa lapar dan nafsu makan. Oleh karena itu, meningkatkan asupan protein dapat membantu mengurangi rasa lapar dan asupan kalori, yang mengakibatkan penurunan berat badan.
Namun, diet ketat seperti Diet Dukan biasanya tidak sehat atau tidak berkelanjutan untuk pengendalian berat badan jangka panjang. Selain itu, ada banyak klaim dalam buku Dukan yang tidak didukung oleh sains. Sebaliknya, konsultasikan dengan dietisien terdaftar yang dapat membantu membuat program menyeluruh dan individual yang mencakup nutrisi seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, serta pengendalian stres yang efektif untuk mengendalikan berat badan yang aman dan berkelanjutan.
Referensi:
- Dukan Diet Attack Phase | DukanDiet.com | Accessed 8/10/23
- Wyka J, Malczyk E, Misiarz M, Zołoteńka-Synowiec M, Całyniuk B, Baczyńska S. Assessment of food intakes for women adopting the high protein Dukan diet. Rocz Panstw Zakl Hig. 2015;66(2):137-142.
- Colombarolli MS, de Oliveira J, Cordás TA. Craving for carbs: food craving and disordered eating in low-carb dieters and its association with intermittent fasting. Eat Weight Disord. 2022;27(8):3109-3117.
- Dietary Guidelines for Americans 2020-2025 | USDA | Accessed 8/11/23.
PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis...