Gom akasia merupakan serat pangan yang memberikan berbagai sifat fungsional dan manfaat bagi kesehatan, mulai dari membantu mendukung kesehatan pencernaan dan mulut hingga mengurangi kadar kolesterol dan mendukung penurunan berat badan. Sementara produsen makanan dan minuman umumnya menggunakan gom akasia, yang dikenal sebagai bahan tambahan makanan e414, sebagai bahan pemberi tekstur, gom ini juga dapat digunakan di rumah untuk meningkatkan asupan serat larut dan memperbaiki tekstur resep masakan, panggangan, maupun minuman. 

Apa Itu Akasia? 

Akasia merupakan gom alami yang berasal dari getah keras dua spesies pohon akasia. Disebut juga sebagai gom arab atau serat akasia, gom tawar ini merupakan sumber serat larut yang larut dalam air dan telah lama digunakan karena khasiatnya sebagai obat. Gom ini dihasilkan dari pohon akasia yang tumbuh di daerah gurun kering di Afrika. 

Gom akasia umumnya tersedia dalam bentuk gom, yang memiliki konsistensi seperti bongkahan kaca, rona merah muda, kuning, keemasan, dan tekstur lengket alami. Setelah dipanen dan diolah, gom akasia dapat ditemukan dalam bentuk bongkahan, bubuk, atau kapsul. 

Manfaat Akasia bagi Kesehatan

Serat akasia menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk mendukung kesehatan usus dan mulut, meningkatkan kadar kolesterol sehat, serta membantu mengontrol berat badan yang sehat. 

Sumber Serat yang Baik

Gom akasia sangat baik untuk mendukung kesehatan pencernaan karena kandungan serat larutnya yang tinggi. Diet kaya serat dapat:

  • Mendukung buang air besar secara teratur
  • Memperpendek waktu transit pencernaan, yakni waktu yang diperlukan makanan untuk melewati saluran usus
  • Mencegah sembelit 
  • Menurunkan kolesterol
  • Mendukung kadar gula darah yang seimbang
  • Mendukung berat badan yang sehat 
  • Berdampak positif terhadap mikrobiom usus
  • Mendukung kesehatan jantung
  • Menurunkan risiko kanker tertentu 

Asupan serat harian rata-rata yang direkomendasikan adalah 38 gram untuk pria dan 25 gram untuk wanita. Namun, diperkirakan hanya satu dari lima orang dewasa yang memenuhi anjuran serat ini. Serat ditemukan secara alami pada makanan nabati seperti buah-buahan, sayur-sayuran, serealia utuh, kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan herba. Dengan mengonsumsi lebih banyak makanan nabati dan menambahkan suplemen kaya serat seperti psyllium husk atau serat akasia, Anda dapat mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup secara alami. 

Ada dua jenis serat utama, yakni serat larut dan tak larut. Tubuh memerlukan keduanya untuk kesehatan yang optimal. 

  • Serat larut: Membantu meningkatkan rasa kenyang, mendukung kadar gula darah yang lebih baik, dan menurunkan kadar kolesterol. Makanan yang kaya akan serat larut meliputi legum, kacang polong, oatbarli, apel, pisang, kacang-kacangan, biji chia, buah sitrun, buah beri, dan masih banyak lagi!
  • Serat tak larut: Baik untuk kesehatan usus besar dan dapat mengatasi serta mencegah sembelit. Makanan yang kaya akan serat tak larut meliputi legum, kacang hijau, kentang, kembang kol, kacang-kacangan, serta produk gandum utuh atau dedak. 

Ada banyak makanan yang dapat menjadi sumber serat larut dan tak larut!

Membantu Penyembuhan Luka

Akasia dapat digunakan secara topikal untuk mendukung penyembuhan luka. Daun dan getah pohon akasia memiliki manfaat obat, termasuk sifat antibakteri, antiinflamasi, dan antihistamin. Untuk menggunakan gom akasia secara topikal, campurkan tiga bagian bubuk akasia dengan satu bagian air untuk membuat adonan dan oleskan ke area yang terluka. 

Mendukung Kesehatan Mulut

Kesehatan mulut mencakup kesehatan gigi, gusi, dan sistem mulut-wajah seseorang. Kesehatan mulut memengaruhi kesehatan usus, begitu juga sebaliknya, kesehatan usus juga dapat memengaruhi kesehatan mulut. Kesehatan mulut yang baik tidak hanya sebatas menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang gigi. Makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang, produk oral yang digunakan, dan bahkan cara bernapas di malam hari dapat memengaruhi kesehatan mulut dan kesehatan secara keseluruhan. Kebiasaan baik untuk kesehatan mulut meliputi: 

  • Menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang gigi setiap hari 
  • Bernapas melalui hidung di malam hari, bukan bernapas melalui mulut 
  • Mengonsumsi makanan sehat yang terdiri dari makanan asli dan utuh, termasuk banyak buah dan sayuran, serta membatasi gula tambahan dari makanan kemasan dan olahan 

Bila digunakan dalam obat kumur atau pasta gigi herbal, sifat antiinflamasi dan antibakteri akasia dapat membantu mencegah radang gusi, mendukung kesehatan gusi, serta meningkatkan kesehatan mulut secara keseluruhan. Untuk pengobatan di rumah, cobalah mencampurkan sejumput bubuk akasia ke dalam pasta gigi Anda. 

Mendukung Kesehatan Usus

Sistem gastrointestinal manusia merupakan sistem kompleks yang meliputi mulut, tenggorokan, kerongkongan, perut, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Ini merupakan ekosistem mikrob yang mencakup puluhan triliun mikroorganisme! 

Bila ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat, dikenal sebagai disbiosis usus, tidak diobati, masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan (SIBO), permeabilitas usus (usus bocor), sembelit, dan diare dapat terjadi. Hal ini tidak hanya memengaruhi pencernaan, tetapi juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan imun dan kognitif. 

Serat prebiotik dan makanan kaya probiotik adalah kunci untuk mendukung kesehatan usus yang optimal. Gom akasia merupakan sumber serat prebiotik larut, yang mendukung mikrobiom usus dan keberagaman bakteri. Prebiotik ditemukan secara alami dalam makanan kaya serat, seperti bawang putih, bawang bombai, asparagus, artichoke Yerusalem, pisang, dandelion, bawang prei, dan masih banyak lagi. Prebiotik merupakan makanan untuk probiotik, atau bakteri usus “baik”. 

Untuk kesehatan usus yang optimal, tubuh memerlukan bakteri baik yang optimal. Diet yang bervariasi dari makanan kaya serat yang berasal dari tumbuhan dapat mendukung keberagaman bakteri dan kesehatan usus. Serat akasia dapat dikonsumsi secara teratur sebagai bagian dari diet untuk mendukung kesehatan usus. 

Mendukung Kontrol Berat Badan

Mengonsumsi makanan kaya serat juga dapat mendukung pembakaran lemak, mengurangi lemak perut, serta mendukung kontrol berat badan. Serat memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk mendukung bakteri usus yang sehat, meningkatkan rasa kenyang setelah makan, serta membantu mengelola asupan kalori secara keseluruhan. Makanan berserat tinggi meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, legum, oat, psyllium husk, biji chia, dan serat akasia. 

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 30 gram serat setiap hari dapat membantu seseorang menurunkan berat badan dan tekanan darah, serta meningkatkan respons insulin.1 Dalam sebuah penelitian, wanita yang mengonsumsi 30 gram gom akasia setiap hari selama 6 minggu mengalami penurunan indeks massa tubuh dan persentase lemak tubuh secara signifikan dibandingkan dengan yang mengonsumsi plasebo.2

Meredakan Sakit Tenggorokan

Serat akasia juga dapat membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk karena kemampuannya untuk meredakan iritasi dan melawan inflamasi. Menambahkan satu sendok teh serat akasia ke dalam secangkir air hangat dapat meredakan sakit tenggorokan. Secangkir teh yang dibuat dengan madu dan serat akasia dapat meredakan sakit tenggorokan. 

Potensi Efek Samping dari Gom Akasia

Gom akasia secara umum bersifat alami, bebas gluten, rendah kalori, dan ditoleransi oleh kebanyakan orang bila digunakan dalam jumlah kecil. Gom akasia cocok untuk berbagai macam diet, termasuk vegan, vegetarian, paleo, dan keto. Gom akasia bahkan cocok untuk diet FODMAP. Hingga 30 gram gom akasia per hari dapat dikonsumsi dengan aman selama enam minggu. 

Tindakan Pencegahan untuk Gom Akasia

Efek samping ringan dari mengonsumsi gom akasia dapat meliputi gas, mual, dan kembung. Orang-orang yang alergi terhadap kulit pohon quillaja, yang juga dikenal sebagai pohon kulit sabun, dapat mengalami reaksi alergi terhadap gom akasia. 

Interaksi Obat Gom Akasia

Gom akasia dapat mencegah tubuh menyerap antibiotik amoxicillin (Amoxil, Trimox). 

Karena kandungan seratnya yang tinggi, gom akasia sebaiknya dikonsumsi minimal satu jam setelah mengonsumsi obat melalui mulut, karena seratnya dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap obat. 

Cara Menggunakan Gom Akasia

Gom akasia dapat dilarutkan dalam air dingin atau panas dan digunakan dalam berbagai cara untuk menambahkan serat larut pada resep masakan, panggangan, dan minuman. Gom ini juga banyak digunakan karena sifat pengemulsi yang dimilikinya untuk membantu resep agar dapat bertahan dan terikat bersama serta memberikan tekstur yang halus. 

  • Panggangan: Tambahkan bubuk akasia ke dalam resep panggang mulai dari muffin dan kukis hingga roti dan kue
  • Masakan: Tambahkan bubuk akasia ke dalam sup, saus, atau saus salad
  • Minuman: Tambahkan bubuk akasia ke dalam minuman seperti kopi, teh, dan smoothie

Smoothie Serat Akasia yang Menyehatkan Usus

Untuk 1 Porsi

Bahan-bahan:

  • 1 buah pisang, kupas
  • ¼ cangkir bayam 
  • 1 sendok makan serat akasia (bubuk)
  • 1 sendok makan bluberi beku (atau buah beri sesuai selera)
  • 1 sendok makan biji chia
  • 1 sendok makan mentega almon (atau selai kacang sesuai selera)
  • 1 cangkir air atau susu nabati tanpa pemanis 
  • ¼ cangkir es 

Petunjuk: 

Tambahkan semua bahan ke dalam blender berkecepatan tinggi dan aduk hingga halus dan lembut.

Puding Chia Apel Kayu Manis Serat Akasia

Untuk 1 Porsi

Bahan-bahan:

Petunjuk: 

Tambahkan susu almon, biji chia, serat akasia, sirup maple, kayu manis, dan jahe ke dalam stoples kaca atau wadah kecil dan aduk hingga tercampur rata. Lalu, masukkan apel yang sudah dipotong dadu. Simpan puding dalam lemari es semalaman. Di pagi hari, aduk puding dan nikmatilah!

Keserbagunaan Serat Akasia!

Gom akasia merupakan produk sampingan alami pohon akasia dan dapat diterima dengan baik oleh banyak orang. Gom akasia, atau serat akasia, dapat dengan mudah ditambahkan ke dalam minuman, masakan, atau panggangan untuk meningkatkan asupan serat larut. Menggunakan serat akasia secara teratur, bersama dengan diet kaya serat dan kebiasaan gaya hidup sehat, dapat mendukung kesehatan usus dan kesehatan secara keseluruhan!

Referensi:

  1. Ma Y, Olendzki BC, Wang J, et al. Single-Component Versus Multicomponent Dietary Goals for the Metabolic Syndrome. 2015;162(4):248-257. 
  2. Babiker R, Merghani TH, Elmusharaf K, Badi RM, Lang F, Saeed AM. Effects of gum Arabic ingestion on body mass index and body fat percentage in healthy adult females: Two-arm randomized, placebo controlled, double-blind trial. Nutr J. 2012;11(1):1-7.