Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

5 Defisiensi Mineral Umum

125,233 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Mineral adalah senyawa atau molekul kimia yang ditemukan di alam. Meskipun sering disebutkan bersama, mineral berbeda dari vitamin. Mineral merupakan zat anorganik yang tidak hanya memainkan peran penting dalam ekosistem bumi, tetapi juga dalam kesehatan seluruh organisme hidup, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia. 

Mineral diklasifikasikan sebagai makro jika dibutuhkan oleh tubuh manusia lebih dari 5 gram. Jika dibutuhkan kurang dari 5 gram, mineral tersebut dianggap sebagai mineral mikro. Namun, tidak peduli ukurannya, semua mineral sangat penting bagi enzim, protein, dan sel agar berfungsi pada kapasitas optimalnya.

Zat Besi

Besi membentuk lima persen dari kerak bumi, tetapi defisiensi zat besi merupakan defisiensi mineral paling umum di seluruh dunia Diperkirakan hingga satu dari tiga orang di seluruh dunia kekurangan mineral esensial ini. Wanita usia subur berada pada risiko tertinggi.  Pria biasanya memiliki total 4 gram zat besi dalam darah mereka sementara wanita memiliki 3 gram. 

Zat besi dikenal karena perannya dalam menjaga sel darah merah, atau hemoglobin, pada kadar normal. Saat seseorang kekurangan zat besi, dia tidak dapat menghasilkan sel darah merah yang memadai, mengakibatkan kondisi yang dikenal sebagai anemia. Sementara ada juga penyebab lain dari anemia, seperti defisiensi vitamin B12 dan folat , zat besi rendah merupakan alasan utama seseorang anemia.

Zat besi terdiri dari dua bentuk: zat besi heme yang berasal dari sumber hewani, dan zat besi nonheme yang berasal dari sumber nabati. Saat zat besi dikonsumsi dalam daging, tubuh akan menyerap sekitar 30 persen dari zat besi heme yang dicerna. Saat zat besi dikonsumsi dari tumbuhan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, sekitar 10 persen zat besi nonheme akan diserap. 

Penyebab Defisiensi Zat Besi

  • Asupan yang tidak memadai dalam pola makan
  • Operasi penurunan berat badan (pengecilan lambung, pemotongan lambung, dll.)
  • Menstruasi berat
  • Sakit maag 
  • Polip usus besar (yang mungkin berdarah)
  • Sindrom malabsorpsi
  • Penyakit usus (usus bocor, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit celiac)

Gejala Defisiensi Zat Besi

  • Kelelahan
  • Penampilan pucat
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar

Makanan Sumber Zat Besi

  • Daging (sapi, domba, kalkun, ayam, sapi muda, dll.)
  • Boga bahari (udang, kerang, tuna, dll.)
  • Sayuran (bayam, kacang polong, brokoli, collard, kale, dll.)
  • Buah (stroberi, semangka, kismis, kurma, prune, dll.)
  • Kacang (tahu, kacang merah, lentil)

Zat besi hanya boleh dikonsumsi jika defisiensi zat besi telah didiagnosis dan sumber makanan tidak menyediakan zat besi yang cukup. Beberapa individu memiliki kondisi yang disebut hemokromatosis, yang mengakibatkan kelebihan zat besi. Setelah defisiensi zat besi didiagnosis dan suplementasi disarankan, banyak yang mengonsumsi vitamin C, karena membantu meningkatkan penyerapan. 

Magnesium

Sebuah enzim “kofaktor” yang terdapat pada lebih dari 350 reaksi kimia dalam tubuh manusia, magnesium sangat penting. Rata-rata manusia memiliki sekitar 25 gram magnesium dalam tubuh. Satu persennya terdapat dalam serum dan sel darah merah, dan 90 persen serum ada di tulang dan otot. Kadar magnesium yang rendah dalam darah mengindikasikan kekurangan. Namun, kekurangan magnesium dalam tubuh juga dapat dilihat dari tes darah normal. Secara keseluruhan, diperkirakan hingga 75 persen populasi dunia mengonsumsi magnesium dalam jumlah yang tidak memadai yang dibutuhkan untuk kesehatan prima.

Asupan makanan kaya magnesium yang cukup, termasuk sayuran berdaun hijau, sangat penting. Seringkali, pola makan tidak cukup dan suplemen diperlukan. 

Obat-obatan tertentu meningkatkan risiko defisiensi magnesium. Obat-obatan ini termasuk pengurang asam (yaitu omeprazol, pantoprazol, ranitidin) dan diuretik (yaitu furosemida, triamteren, hidroklorotiazid). 

Penyebab Defisiensi Magnesium

  • Asupan yang tidak memadai melalui pola makan 
  • Operasi penurunan berat badan (pengecilan lambung, pemotongan lambung, dll.)
  • Malabsorpsi
  • Penyakit usus (penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit celiac)

Gejala Defisiensi Magnesium

  • Kram otot
  • Kram kaki (terutama di malam hari)
  • Kelopak mata berkedut
  • Jantung berdebar
  • Tekanan darah tinggi
  • Sakit kepala migrain
  • Sakit kepala tegang
  • Gejala kecemasan
  • Konstipasi
  • Kontrol glukosa buruk
  • Kandung kemih terlalu aktif (kandung kemih adalah otot polos)

Makanan Sumber Magnesium

Mengonsumsi magnesium melalui pola makan adalah yang terbaik. Namun, itu seringkali tidak cukup, bahkan pada mereka yang memiliki pola makan sehat dan lengkap. Magnesium tersedia dalam bentuk bubuk, tablet, atau kapsul. Formula magnesium kelat (seperti magnesium sitrat, magnesium glisinat, magnesium malat, atau magnesium treonat) ideal untuk penyerapan dan efisiensi yang optimal. Formulasi magnesium oksida dapat diterima tetapi terkadang memiliki efek samping gastrointestinal, seperti tinja encer. Konsumsi seperti petunjuk pada label. Mereka dengan penyakit ginjal lanjut harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengonsumsi. 

Kalsium

Kalsium adalah salah satu mineral paling umum dalam tubuh dan di bumi. Faktanya, hingga dua persen dari berat badan kita terdiri dari kalsium. Diperkirakan 99 persen kalsium dalam tubuh kita ditemukan di tulang, sedangkan satu persen beredar dalam darah dan terdapat di sel.

Kalsium bertanggung jawab untuk kesehatan tulang dan otot, termasuk kontraksi otot jantung. Saat kalsium yang cukup tidak dikonsumsi dalam makanan, komplikasi kesehatan dapat terjadi. Saat dikonsumsi dalam makanan, kalsium dan magnesium biasanya seimbang. Saat mengonsumsi suplemen, seseorang juga harus menambahkan suplemen magnesium. Selain itu, kadar vitamin D yang memadai diperlukan untuk penyerapan kalsium. 

Penyebab Defisiensi Kalsium

  • Defisiensi vitamin D
  • Asupan makanan yang buruk
  • Operasi penurunan berat badan (pengecilan lambung, pemotongan lambung, dll.)
  • Malabsorpsi
  • Penyakit usus (usus bocor, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit celiac)

Gejala Defisiensi Kalsium

  • Masalah gigi
  • Depresi
  • Kuku rapuh
  • Kelelahan
  • Halusinasi
  • Kram menstruasi
  • Kram otot
  • Osteopenia/Osteoporosis

Makanan Sumber Kalsium

Ketika pola makan tidak memberikan kalsium yang cukup, mungkin suplemen kalsium perlu ditambahkan ke dalam menu makanan harian. Kebanyakan orang mengonsumsi 500 mg hingga 1.000 mg setiap hari. Kalsium karbonat membutuhkan asam lambung yang cukup untuk penyerapan, jadi sebaiknya dikonsumsi bersama makanan. Mereka yang menggunakan pengurang asam paling baik mengonsumsi formulasi kalsium sitrat. Bentuk lain seperti kalsium koral, kalsium glukonat, atau kalsium laktat juga dapat diterima. Beberapa juga mengonsumsi kombinasi kalsium magnesium atau suplemen kombinasi kalsium magnesium seng. 

Iodin (Yodium)

Diperkirakan, secara global, satu dari tiga orang mengalami kekurangan asupan yodium. Yodium yang cukup diperlukan untuk produksi hormon tiroid dan metabolisme energi. Mereka yang memiliki gejala seperti tercantum di bawah ini atau mereka yang memiliki kondisi tiroid harus berkonsultasi dengan dokter tentang pemeriksaan kadar yodium dalam urine. Kadar urine normal adalah > 100 mcg/L ke atas. 

Saat kekurangan, orang dapat mengalami gondok (pembesaran tiroid) atau nodul tiroid. Kadar yodium rendah juga dikaitkan dengan kelelahan, temperatur tubuh rendah, dan kecerdasan berkurang (hingga 13,5 poin) yang diukur pada tes IQ standar. Defisiensi parah pada janin dan anak usia dini dapat menyebabkan keterbelakangan mental.

Menurut sebuah penelitian di Endocrine Review, defisiensi yodium biasa terjadi di Afrika dan Asia Selatan, sementara 50 persen orang di Eropa juga mengalami defisiensi ringan. 

Studi tahun 2018 terhadap wanita hamil di Norwegia dalam Nutrients menunjukkan bahwa hingga 55 persen wanita memiliki asupan yodium kurang optimal dalam pola makan mereka. Menurut Yayasan Tiroid Australia, “Lebih dari 50% anak-anak dan wanita hamil atau menyusui yang tinggal di Australia telah terbukti mengalami kekurangan yodium”.

Selanjutnya, studi tahun 2011 dalam Journal Thyroid menunjukkan bahwa hampir 10 persen orang di Amerika Serikat mengalami defisiensi yodium sedang hingga parah. Terdapat juga tambahan lima sampai 10 persen yang mengalami kekurangan ringan. Dengan kata lain, satu dari lima orang Amerika mungkin juga mengalami kekurangan.

Orang-orang di Jepang cenderung memiliki asupan yodium lebih tinggi daripada kebanyakan negara lain karena rutin mengonsumsi wakame (undaria), nori (porphyra), dan kombu (laminaria), jenis dari rumput laut

Penyebab Defisiensi Yodium

  • Asupan makanan yang buruk
  • Operasi penurunan berat badan (pengecilan lambung, pemotongan lambung, dll.)
  • Malabsorpsi
  • Penyakit usus (usus bocor, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit celiac)

Gejala Defisiensi Yodium

  • Jari tangan dan kaki dingin
  • Kelelahan
  • Nodul tiroid/Gondok
  • Tiroid kurang aktif
  • Depresi
  • Kabut otak/kesulitan belajar dan mengingat sesuatu
  • Penambahan berat badan
  • Rambut rontok
  • Kulit kering

Makanan Sumber Yodium

Saat pola makan tidak cukup, multivitamin berkualitas harus dikonsumsi, selama memiliki 150 mcg yodium . Beberapa orang juga mengonsumsi suplemen rumput laut kelp untuk membantu memastikan mereka mendapatkan yodium yang cukup. Uni Eropa telah merekomendasikan 600 mcg sebagai batas atas yodium yang dikonsumsi untuk melengkapi. 

Seng

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, diperkirakan hingga 20 persen populasi dunia bisa kekurangan seng. Saat anak kecil terkena, pertumbuhan dapat terhambat sementara sistem imun juga dapat terpengaruh secara negatif, sehingga lebih sulit untuk melawan bakteri dan virus berbahaya. Anak-anak di Asia Selatan, Afrika, dan Pasifik Barat berisiko lebih tinggi daripada anak-anak di lokasi lain di seluruh dunia. Di Amerika Utara dan Eropa, orang tua berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi dibandingkan anak-anak. 

Penyebab Defisiensi Seng

  • Asupan makanan yang buruk
  • Operasi penurunan berat badan (pengecilan lambung, pemotongan lambung, dll.)
  • Malabsorpsi
  • Konsumsi alkohol rutin
  • Penyakit usus (penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit celiac)
  • Obat-obatan (obat diuretik yang digunakan untuk tekanan darah)

Makanan Sumber Seng 

Gejala Defisiensi Seng

  • Kulit kering (dermatitis)
  • Kehilangan penciuman
  • Penyembuhan luka yang buruk
  • Pertumbuhan terhambat (jika anak-anak yang mengalami kekurangan)
  • Diare 
  • Gangguan jiwa 
  • Hilang ingatan
  • Rambut rontok
  • Impoten
  • Infeksi berulang karena penurunan kekebalan

Antara 2 mg hingga 13 mg seng dianjurkan per hari, tergantung pada usia seseorang — wanita menyusui memiliki kebutuhan tertinggi, dan bayi memiliki kebutuhan terendah. Kebanyakan multivitamin berkualitas mengandung seng. Terdapat juga suplemen kombinasi kalsium magnesium seng yang bermanfaat untuk kesehatan tulang. Namun, beberapa orang mungkin memerlukan seng tambahan dan mengonsumsi suplemen seng. Zinc lozenge sering dikonsumsi selama musim dingin dan flu untuk membantu mencegah infeksi saluran pernapasan atas. 

Referensi:

  1. Makanan sumber zat besi menurut Palang Merah https://www.redcrossblood.org/donate-blood/blood-donation-process/before-during-after/iron-blood-donation/iron-rich-foods.html
  2. Wacker WE, Parisi AF N Engl J Med. 1968 Mar 21; 278(12):658-63. (Rata-rata manusia memiliki 25 gram magnesium dalam tubuh)
  3. DiNicolantonio JJ, O'Keefe JH, Wilson W. Subclinical magnesium deficiency: a principal driver of cardiovascular disease and a public health crisis [published correction appears in Open Heart. 2018 Apr 5;5(1):e000668corr1]. Open Heart. 2018;5(1):e000668. Published 2018 Jan 13. doi:10.1136/openhrt-2017-000668
  4. Lima Mde L, Pousada J, Barbosa C, Cruz T Arq Bras Endocrinol Metabol. 2005 Dec; 49(6):959-63 [Magnesium deficiency and insulin resistance in patients with type 2 diabetes mellitus]. Hingga 75% orang kekurangan
  5. Mineral and Electrolyte Metabolism. 1993;19(4-5):314-22. Magnesium rendah dikaitkan dengan kelainan glukosa
  6. Endocrine Reviews. 2009 Jun;30(4):376-408. doi: 10.1210/er.2009-0011. Epub 2015 May 21.
  7. Nutrients. 2018 Feb 28;10(3). pii: E280. doi: 10.3390/nu10030280.
  8. Situs diakses tanggal 3 Maret 2018 tentang defisiensi yodium di Australia. https://www.thyroidfoundation.org.au/page/13/iodine-nutrition-iodine-deficiency
  9. Thyroid. 2011 Apr; 21(4):419-27. doi: 10.1089/thy.2010.0077. (Catatan: Defisiensi yodium di Amerika Serikat lebih tinggi dari 10% populasi. Saya curiga meningkat menuju 20% yang kekurangan menggunakan nilai urine WHO 100 mg/L atau kurang)
  10. Makanan sumber seng https://ods.od.nih.gov/factsheets/Zinc-Consumer/

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya