Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Alasan Mengapa Kesehatan Tulang Sangat Penting untuk Antipenuaan + 7 Suplemen Penting yang Dapat Mem

8,978 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Mengapa Kesehatan Tulang Menjadi Kunci Penuaan yang Sehat?

Salah satu kunci penuaan yang sehat dan umur panjang adalah kesehatan tulang. Seiring bertambahnya usia, risiko keropos tulang meningkat. Jika pengeroposan tulang melebihi ambang batas tertentu, tulang dianggap keropos dan individu tersebut mengalami osteoporosis. Dalam kasus osteoporosis, tulang menjadi sangat lemah sehingga patah tulang sering terjadi akibat aktivitas normal sehari-hari atau trauma ringan. Patah tulang ini termasuk patah tulang pinggul, yang dapat membahayakan nyawa seseorang.

Perkiraan menunjukkan bahwa prevalensi osteoporosis di seluruh dunia orang dewasa mencapai angka 18,3%. Hampir 1 dari 5 orang memiliki tulang yang sangat rapuh, mereka cenderung mengalami patah tulang. Pada tahun 1990, diperkirakan ada 1,66 juta kasus patah tulang pinggul yang terjadi di seluruh dunia. Pada tahun 2050, diperkirakan ada 6,26 juta kasus patah tulang pinggul yang akan terjadi per tahunnya. Sekitar 90% dari patah tulang ini terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun, dengan sebagian besar cedera yang disebabkan oleh jatuh dari ketinggian berdiri. Selain itu, wanita memiliki risiko yang jauh lebih besar, sekitar dua kali lipat dibanding pria.

Kesehatan tulang tidak boleh dikesampingkan dalam membangun strategi antipenuaan. Untungnya, sejumlah pendekatan menunjukkan manfaat potensial untuk mendukung kesehatan tulang, mulai dari mineral, termasuk kalsiummagnesiumkalium, dan seng, hingga vitamin D3 dan K2. Selain suplemen, latihan menahan beban juga harus ditambahkan dalam rejimen kesehatan tulang untuk meningkatkan kepadatan mineral tulang.

Kalsium dan Vitamin D

Saat orang-orang memikirkan kesehatan tulang, mereka akan langsung memikirkan kalsium, tentunya dengan alasan yang bagus. Kalsium dan fosfor merupakan mineral utama yang menyusun antara 80% -90% bagian padat dan termineralisasi dari jaringan tulang. Sejauh ini, rekomendasi paling umum untuk menjaga kesehatan tulang adalah dengan mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup.

Rekomendasi untuk vitamin D dan kesehatan tulang juga cukup umum. Vitamin D bersinergi dengan kalsium karena meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan, memastikan lebih banyak kalsium tersedia untuk tubuh.

Meskipun belum lama ini muncul kontroversi seputar efektivitas kalsium dan vitamin D untuk mencegah osteoporosis dan patah tulang, meta-analisis terbaru masih menunjukkan bahwa mengonsumsi kalsium dan vitamin D dapat mengurangi risiko patah tulang pinggul pada orang dewasa yang lebih tua. Suplementasi masih diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, meskipun dengan beberapa tindakan pencegahan sehubungan dengan kalsium.

Sementara kalsium telah terbukti melindungi kesehatan tulang, beberapa penelitian telah menemukan korelasi antara suplementasi kalsium dan penyakit jantung. Menariknya, meskipun kalsium dari makanan tampaknya tidak memberikan pengaruh apa pun, suplemen kalsium justru dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Namun, risiko ini terlihat berkurang saat kalsium dikonsumsi bersama dengan vitamin D. Bagi siapa pun yang mengonsumsi suplemen kalsium, vitamin D dapat membantu mencegah potensi peningkatan risiko penyakit jantung yang terlihat dengan suplementasi kalsium saja.

Magnesium

Meski kalsium mendapat sorotan terbanyak dalam hal kesehatan tulang, magnesium tidak boleh dianggap remeh. Magnesium sangat penting untuk berbagai fungsi dalam tubuh, termasuk pengaktifan vitamin D. Pada tahun 2009, ada cukup bukti bagi European Food Safety Alliance untuk menyatakan hubungan sebab dan akibat antara asupan magnesium dan menjaga kesehatan tulang.

Kadar magnesium yang rendah dalam darah dikaitkan dengan osteoporosis di mana 30% -40% subjek penderita osteoporosis menunjukkan status magnesium yang rendah pada saat pengujian. Pengeroposan tulang lebih sering terjadi pada individu dengan asupan magnesium dalam makanan yang lebih rendah, dan risiko patah tulang yang lebih tinggi. Selain itu, asupan magnesium yang rendah merupakan hal biasa. Yang memprihatinkan adalah, asupan magnesium yang rendah juga berkorelasi dengan diabetes, penyakit jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya, bukan hanya kesehatan tulang yang buruk.

Adapun untuk suplemen magnesium dan kesehatan tulang, penelitian tampaknya menunjukkan manfaat yang signifikan. Magnesium umumnya membantu menjaga kepadatan mineral tulang, mengurangi risiko patah tulang, dan melindungi dari hasil kesehatan lainnya yang berpotensi negatif.

Kalium

Mineral lain yang sering dianggap sepele adalah kalium. Kalium sangat penting bagi kesehatan. Sementara kalsium menjadi unsur paling melimpah kelima dalam tubuh manusia, kalium menempati posisi ketujuh. Kalium sebagian besar ditemukan di dalam sel-sel tubuh sebagai ion bermuatan positif yang menyediakan gradien listrik untuk berbagai fungsi seluler, termasuk pensinyalan sel saraf dan fungsi sel otak.

Asupan kalium yang cukup berkaitan dengan tekanan darah yang lebih rendah, yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Bukti juga telah menyebutkan efek positif kalium bagi kesehatan tulang. Meskipun agak kontroversial, bukti mulai menunjukkan bahwa bentuk alkali dari kalium dapat melindungi kesehatan tulang dengan mencegah defisiensi kalsium. Bentuk kalium ini dapat digunakan untuk menyangga asam sebagai pengganti kalsium, sehingga mempertahankan kadar kalsium. Sebuah meta-analisis mengonfirmasi efeknya, menunjukkan bahwa suplementasi kalium alkalin dapat menurunkan kadar asam dan mencegah defisiensi kalsium.

Penelitian langsung terhadap suplementasi kalium pada individu dengan keropos tulang juga menemukan manfaat. Kalium terbukti membantu memblokir keropos tulang tambahan dengan suplementasi yang tepat.

Seng

Mineral lain yang kurang dianggap penting bagi kesehatan tulang, yakni seng, masih memegang peranan penting. Sebagai mineral, seng terlibat dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tulang. Beberapa senyawa seng berperan dalam menaikkan atau menurunkan gen yang diketahui menjaga kesehatan tulang. Dalam kasus defisiensi seng yang signifikan selama tahap perkembangan, suplementasi seng dapat membantu seseorang yang mengalami dwarfisme pulih dengan cepat.

Menariknya, wanita dengan osteoporosis telah terbukti memiliki kadar seng yang lebih rendah dalam tulang mereka dibandingkan dengan wanita yang memiliki kepadatan tulang normal. Dalam penelitian seluler, seng terbukti merangsang osteoblas, sel-sel tulang yang bertanggung jawab untuk membentuk tulang baru. Data juga menunjukkan bahwa seng membantu menekan osteoklas, sel-sel tulang yang memecah tulang, dan sering kali terlalu aktif pada osteoporosis.

Vitamin K

Pada awalnya, vitamin K diidentifikasi sebagai faktor penting dalam pembekuan darah normal. Vitamin ini dinamai vitamin K karena kata untuk mengental dalam bahasa Jerman dieja dengan “k”. Baru-baru ini efek lain dari vitamin K semakin jelas. Fungsi terpisah dari vitamin K adalah membantu mengarahkan kalsium ke dalam tulang dengan memodulasi proses mineralisasi tulang.

Seperti halnya seng, vitamin K mendorong pembentukan tulang osteoblas sambil mengurangi kerusakan tulang osteoklas. Yang menarik adalah, jumlah minimum vitamin K yang diperlukan untuk menjaga pembekuan darah jauh lebih sedikit dibandingkan yang diperlukan untuk mendukung kesehatan tulang.

Kadar vitamin K yang rendah pada pengujian berkorelasi dengan risiko patah tulang yang lebih tinggi. Dan asupan vitamin K yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan risiko patah tulang.

Sebagai nutrisi, vitamin K tersedia dalam beberapa bentuk, dengan bukti manfaat terkuat untuk tulang berasal dari vitamin K2. Meta-analisis terbaru dari uji klinis pada wanita pascamenopause menemukan bahwa vitamin K2 mampu meningkatkan kepadatan mineral tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Para peneliti menyimpulkan bahwa vitamin K2 dapat meningkatkan kekuatan tulang.

Silikon

Meski jarang dianggap sebagai nutrisi, silikon merupakan mineral penting yang juga memainkan peran penting dalam kesehatan tulang. Awalnya, penelitian yang dilakukan pada hewan tahun 1970-an dan 1980-an menunjukkan efek penting silikon. Pada anak ayam yang mengalami kekurangan silikon, kolagen yang terdapat pada tulang jauh lebih sedikit, area tulang abnormal juga menunjukkan kalsifikasi yang lebih sedikit.

Di dalam tubuh, silikon membentuk jaringan ikat, dengan jumlah tertinggi yang ditemukan pada tulang, kulit, rambut, arteri, dan kuku. Silikon tampaknya merangsang produksi jaringan ikat dan osteoblas untuk membentuk tulang. Silikon juga dapat meningkatkan mineralisasi kalsium dalam tulang. Penelitian seputar suplementasi silikon pada hewan telah menemukan peningkatan kekuatan tulang. Penelitian pada tikus yang membandingkan makanan normal dan defisiensi silikon telah menemukan tingkat pembentukan tulang 30% lebih besar saat disuplementasi dengan silikon.

Pada manusia, penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung lebih dari 40 mg silikon per hari dikaitkan dengan kepadatan tulang femoralis yang lebih baik dibandingkan dengan makanan yang mengandung kurang dari 14 mg silikon per hari. Sebagian besar penelitian klinis yang menunjukkan manfaat dalam osteoporosis menggunakan bentuk silikon yang dapat disuntikkan yang terbukti meningkatkan kepadatan tulang. Penelitian oral kerap memiliki hasil yang agak beragam. Namun, penelitian ini sering menggunakan silikon dengan kadar yang rendah, jauh di bawah 40 mg per hari, kemungkinan kadar silikon tidak mencukupi untuk menunjukkan efek klinisnya.

Dari bentuk silikon yang tersedia, tanaman herbal ekor kuda diketahui memiliki kadar senyawa asam ortosilikat yang tinggi. Sebuah penelitian pada wanita pascamenopause menemukan bahwa ekstrak ekor kuda ditambah kalsium selama satu tahun dapat meningkatkan massa tulang vertebra sekitar 2,3%.

Intinya

Kesehatan tulang merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan secara menyeluruh seiring bertambahnya usia. Anda dapat mempertahankan atau meningkatkan kepadatan mineral tulang dengan menggunakan dukungan tulang “antipenuaan” yang tepat. Mineral, termasuk kalsiummagnesiumkaliumseng, dan silikon, terbukti berperan penting dalam kesehatan tulang dan metabolisme. Vitamin D dan K juga sangat penting untuk kesehatan tulang jangka panjang. Dengan dukungan nutrisi yang tepat, terutama bila dikombinasikan dengan latihan menahan beban, tampaknya kita dapat mengurangi risiko patah tulang seiring bertambahnya usia, memperbaiki salah satu penyebab kematian dini.

Referensi:

  1. Carlisle EM. Silicon: a requirement in bone formation independent of vitamin D1. Calcif Tissue Int. 1981;33(1):27-34. doi:10.1007/BF02409409
  2. Clynes MA, Harvey NC, Curtis EM, Fuggle NR, Dennison EM, Cooper C. The epidemiology of osteoporosis. Br Med Bull. 2020;133(1):105-117. doi:10.1093/bmb/ldaa005
  3. Dhanwal DK, Dennison EM, Harvey NC, Cooper C. Epidemiology of hip fracture: worldwide geographic variation. Indian J Orthop. 2011;45(1):15-22. doi:10.4103/0019-5413.73656
  4. Eleni A, Panagiotis P. A systematic review and meta-analysis of vitamin D and calcium in preventing osteoporotic fractures. Clin Rheumatol. 2020;39(12):3571-3579. doi:10.1007/s10067-020-05122-3
  5. Erem S, Atfi A, Razzaque MS. Anabolic effects of vitamin D and magnesium in aging bone. J Steroid Biochem Mol Biol. 2019;193:105400. doi:10.1016/j.jsbmb.2019.105400
  6. Fusaro M, Cianciolo G, Brandi ML, et al. Vitamin K and osteoporosis. Nutrients. 2020;12(12):3625. Published 2020 Nov 25. doi:10.3390/nu12123625
  7. Granchi D, Caudarella R, Ripamonti C, et al. Potassium citrate supplementation decreases the biochemical markers of bone loss in a group of osteopenic women:  the results of a randomized, double-blind, placebo-controlled pilot study. Nutrients. 2018;10(9):1293. Published 2018 Sep 12. doi:10.3390/nu10091293
  8. Gregory NS, Kumar R, Stein EM, et al. Potassium citrate decreases bone resorption in postmenopausal women with osteopenia: a randomized, double-blind clinical trial. Endocr Pract. 2015;21(12):1380-1386. doi:10.4158/EP15738.OR
  9. Laird E, Ward M, McSorley E, Strain JJ, Wallace J. Vitamin D and bone health: potential mechanisms. Nutrients. 2010;2(7):693-724. doi:10.3390/nu2070693
  10. Lambert H, Frassetto L, Moore JB, et al. The effect of supplementation with alkaline potassium salts on bone metabolism: a meta-analysis. Osteoporos Int. 2015;26(4):1311-1318. doi:10.1007/s00198-014-3006-9
  11. Lewis JR, Radavelli-Bagatini S, Rejnmark L, et al. The effects of calcium supplementation on verified coronary heart disease hospitalization and death in postmenopausal women: a collaborative meta-analysis of randomized controlled trials. J Bone Miner Res. 2015;30(1):165-175. doi:10.1002/jbmr.2311
  12. Manoj P, Derwin R, George S. What is the impact of daily oral supplementation of vitamin D3 (cholecalciferol) plus calcium on the incidence of hip fracture in older people? A systematic review and meta-analysis [published online 2022 Jul 17]. Int J Older People Nurs. 2022;e12492. doi:10.1111/opn.12492
  13. March L, Chen W, Simpson JM, et al. Premature mortality due to fractures in a population-based prospective cohort study of 238,673 older women and men. Presented at: 2015 ACR/ARHP Annual Meeting. November 6-11, 2015; San Francisco, California. Abstract 3173.
  14. Price CT, Koval KJ, Langford JR. Silicon: a review of its potential role in the prevention and treatment of postmenopausal osteoporosis. Int J Endocrinol. 2013;2013:316783. doi:10.1155/2013/316783
  15. Rondanelli M, Faliva MA, Tartara A, et al. An update on magnesium and bone health. Biometals. 2021;34(4):715-736. doi:10.1007/s10534-021-00305-0
  16. Roohani N, Hurrell R, Kelishadi R, Schulin R. Zinc and its importance for human health: an integrative review. J Res Med Sci. 2013;18(2):144-157.
  17. Salari N, Ghasemi H, Mohammadi L, et al. The global prevalence of osteoporosis in the world: a comprehensive systematic review and meta-analysis. J Orthop Surg Res. 2021;16(1):609. Published 2021 Oct 17. doi:10.1186/s13018-021-02772-0
  18. Shanb AA, Youssef EF. The impact of adding weight-bearing exercise versus nonweight bearing programs to the medical treatment of elderly patients with osteoporosis. J Family Community Med. 2014;21(3):176-181. doi:10.4103/2230-8229.142972
  19. Weaver CM. Potassium and health. Adv Nutr. 2013;4(3):368S-77S [published 2013 May 1]. doi:10.3945/an.112.003533
  20. Yamaguchi M. Nutritional zinc plays a pivotal role in bone health and osteoporosis prevention. Edoruim J Nutri Diet. 2015;1:1-8.
  21. Yamaguchi M. Role of nutritional zinc in the prevention of osteoporosis. Mol Cell Biochem. 2010;338(1-2):241-254. doi:10.1007/s11010-009-0358-0
  22. Yang C, Shi X, Xia H, et al. The Evidence and controversy between dietary calcium intake and calcium supplementation and the risk of cardiovascular disease: a systematic review and meta-analysis of cohort studies and randomized controlled trials. J Am Coll Nutr. 2020;39(4):352-370. doi:10.1080/07315724.2019.1649219

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya