Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Manfaat Kesehatan Magnesium Glisinat: Depresi, Tekanan Darah, Dll.

219,151 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Selama beberapa dekade, magnesium telah diakui sebagai mineral penting untuk kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan di kalangan para dokter dan ilmuwan. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan adanya ledakan pendekatan kesehatan yang lebih holistik, magnesium kembali mendapat sorotan.

Salah satu bentuk magnesium, yakni magnesium glisinat, telah mendapat banyak perhatian dari komunitas ilmiah dan masyarakat umum. Apa itu magnesium glisinat? Adakah manfaat dari mengonsumsi magnesium glisinat?

Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi magnesium glisinat dapat memberikan berbagai manfaat. Manfaat ini memiliki cakupan yang luas mulai dari mengatasi depresi hingga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan bahkan mengurangi rasa sakit.

Pentingnya Magnesium

Magnesium merupakan elemen penting untuk kesehatan dan kesejahteraan yang optimal. Diperkirakan tubuh memiliki antara 21-28 gram magnesium. Sekitar 99% kandungan magnesium dalam tubuh manusia terletak pada jaringan lunak, tulang, dan otot. Sisa 1% magnesium terletak pada serum darah, yang diatur secara ketat oleh tubuh.

Magnesium sangat penting karena diperlukan untuk memfungsikan lebih dari 300 reaksi enzimatik dalam tubuh dengan baik.

Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa banyak orang dewasa di kalangan masyarakat umum mengalami kekurangan magnesium atau memiliki status magnesium rendah yang belum menunjukkan gejala yang jelas.

Peningkatan defisiensi magnesium subklinis pada orang dewasa di kalangan masyarakat umum ini telah dikaitkan dengan berbagai penyebab, termasuk gangguan malabsorpsi seperti penyakit celiac dan Crohn, penggunaan obat pencahar yang berlebihan, keringat berlebih, dan bahkan penggunaan obat-obatan tertentu dalam waktu lama.

Penelitian juga menunjukkan bahwa asupan magnesium yang tidak tercukupi lewat makanan dapat berkontribusi besar pada status magnesium yang rendah.

Untungnya, suplemen magnesium dapat membantu memperbaiki status magnesium yang rendah.

Apa Perbedaan Antara Suplemen Magnesium?

Ada berbagai jenis suplemen magnesium yang bisa dipilih, baik itu magnesium threonate, yang dapat membantu meningkatkan kognisi, atau magnesium oksida, yang dilaporkan membantu mengatasi sembelit.

Dengan banyaknya jenis suplemen magnesium, mungkin sulit untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya.

Perbedaan suplemen magnesium umumnya terletak pada molekul yang melekat pada mineral. Sebagai contoh, magnesium sitrat melekat pada molekul asam sitrat.

Apa Itu Magnesium Glisinat?

Magnesium glisinat adalah suplemen magnesium populer yang memiliki asam amino glisin yang melekat pada unsur magnesium.

Glisin merupakan asam amino yang disintesis oleh tubuh dari kolin atau treonin. Asam amino ini juga bisa diperoleh melalui makanan seperti kaldu tulang dan gelatin.

Penelitian menunjukkan bahwa glisin bertindak sebagai pembawa pesan kimiawi yang menghambat atau menenangkan di otak. Sebagai neurotransmiter, glisin mengurangi transmisi sinyal antar sel otak, yang dapat membantu meningkatkan ketenangan.

Karena penelitian menunjukkan bahwa magnesium juga dapat meningkatkan ketenangan dan mengurangi kecemasan, magnesium glisinat mungkin memiliki efek kumulatif terhadap ketenangan dan relaksasi.

Relaksasi menjadi salah satu manfaat kesehatan utama dari magnesium glisinat. Selain itu, suplemen berkhasiat ini dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dalam berbagai cara.

Berikut adalah 5 manfaat magnesium glisinat.

1. Magnesium Glisinat Dapat Meningkatkan Penyerapan

Beberapa suplemen magnesium dapat mengiritasi saluran pencernaan dan bahkan meningkatkan pergerakan usus melalui efek osmotik. Saat suplemen magnesium tertentu tertelan, suplemen tersebut tidak terserap di usus dan menyebabkan air masuk ke usus yang kemudian memicu rasa ingin buang air besar.

Beberapa suplemen, seperti magnesium hidroksida, yang disebut Milk of Magnesia, bekerja dengan cara ini dan digunakan secara khusus untuk mengatasi sembelit.

Magnesium glisinat belum menunjukkan kinerja yang serupa dengan suplemen seperti magnesium hidroksida. Orang-orang yang sensitif terhadap suplemen magnesium umumnya dapat mengonsumsi magnesium glisinat tanpa mengalami berbagai gejala pada saluran pencernaan.

Penelitian yang mengukur jumlah magnesium yang diserap ke dalam tubuh telah menemukan bahwa magnesium glisinat dosis rendah dapat meningkatkan kadar magnesium otak sementara kadar magnesium jaringan di sekitarnya tetap sama.

Peningkatan penyerapan magnesium glisinat dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan pada saluran pencernaan sekaligus memberi manfaat bagi organ lain seperti otak.

2. Magnesium Glisinat Dapat Membantu Mengatasi Depresi

Beberapa studi kasus menemukan bahwa suplementasi magnesium glisinat dapat membantu mengatasi depresi.

Studi kasus merupakan penelitian yang mengikuti satu orang atau kelompok tertentu selama periode tertentu untuk menilai hasil intervensi.

Sebuah studi kasus mengikuti seorang pria berusia 59 tahun yang menderita insomnia, kecemasan, dan depresi selama 5 tahun. Pria tersebut melaporkan bahwa depresi dan kecemasannya berkurang selama beberapa bulan dengan mengonsumsi 400 miligram (mg) magnesium glisinat.

Studi kasus lain mengikuti seorang wanita berusia 35 tahun yang sebelumnya telah melahirkan tiga anak. Dia menderita depresi pascapersalinan yang parah setiap kali melahirkan.

Dia mengonsumsi magnesium glisinat sebagai tindakan pencegahan terhadap depresi pascapersalinan pada saat kehamilan keempat. Wanita tersebut melaporkan bahwa setelah melahirkan anak keempatnya, dia tidak mengalami depresi pascapersalinan.

Sebuah tinjauan sistematis, yang merupakan studi yang menganalisis semua penelitian yang tersedia pada subjek tertentu, menemukan korelasi antara kadar magnesium serum darah yang rendah dan depresi.

Studi ini juga menemukan bahwa suplementasi magnesium terbukti membantu mengurangi gejala depresi.

3. Magnesium Glisinat Dapat Membantu Menurunkan Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi telah dikaitkan dengan serangan jantung, stroke, masalah mata dan ginjal, dan bahkan penurunan kognisi.

Magnesium glisinat dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Sebuah studi buta ganda, acak, terkontrol plasebo diikuti oleh 95 peserta yang mengonsumsi vitamin D bersama dengan magnesium glisinat, vitamin D saja, atau plasebo selama 12 minggu.

Studi tersebut menemukan bahwa kelompok magnesium dan vitamin D mengalami peningkatan kadar vitamin D lebih baik dibandingkan vitamin D saja. Selain itu, ditemukan bahwa kombinasi magnesium glisinat dan vitamin D dapat menurunkan tekanan darah sistolik atau atas hingga 8,26 poin.

Sebuah tinjauan sistematis menganalisis efek suplementasi magnesium terhadap berat badan, lingkar pinggang, dan tekanan darah. Meskipun penelitian tidak menemukan perbedaan berat badan dan lingkar pinggang, suplementasi magnesium secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah setelah 12 minggu.

Penelitian menunjukkan bahwa magnesium dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan mengatur tonus pembuluh darah. Magnesium juga mencegah pelepasan hormon seperti epinefrin yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

4. Magnesium Glisinat Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur

Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi magnesium dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Sebuah studi klinis buta ganda, acak, terkontrol plasebo melibatkan 46 pasien yang lebih tua yang menderita insomnia.

Selama 8 minggu, para peserta diberi 500 mg magnesium setiap hari atau plasebo, dan mereka menyelesaikan kuesioner untuk menilai tingkat keparahan gejala insomnia.

Pada akhir minggu ke-8, kelompok yang menerima suplemen magnesium mengalami peningkatan waktu dan kualitas tidur dibandingkan dengan kelompok plasebo. Kelompok magnesium juga mengalami peningkatan kadar melatonin serum dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Melatonin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak yang membantu memulai tidur.

Studi buta ganda acak plasebo lainnya melibatkan 16 pria dan wanita berusia antara 24 hingga 27 tahun. Studi ini ingin mengukur kualitas tidur secara objektif dan subjektif, seperti waktu yang dibutuhkan peserta untuk tertidur dan penilaian mereka terhadap kualitas tidur.

Peserta dalam kelompok intervensi mengonsumsi kombinasi magnesium, glisin, triptofan, ceri asam, dan l-teanin. Selama tiga hari, individu dalam kelompok intervensi melaporkan waktu tertidur lebih cepat, tidur lebih lama dan lebih baik, dan kantuk di pagi hari berkurang dibandingkan dengan kelompok plasebo.

5. Magnesium Glisinat Dapat Membantu Mengurangi Rasa Sakit

Penelitian menunjukkan bahwa magnesium dapat bermanfaat dalam membantu mengurangi rasa sakit. Studi menunjukkan bahwa magnesium bekerja untuk mencegah eksitasi berlebih di otak dengan menghalangi reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA).

Aktivasi reseptor NMDA dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas terhadap nyeri, peningkatan nyeri saraf, dan bahkan penurunan respons terhadap obat nyeri tertentu.

Penurunan kadar magnesium telah dikaitkan dengan berbagai gangguan, termasuk migrain dan sakit kepala tegang, nyeri haid, serta fibromialgia.

Sebuah studi yang melibatkan pasien anak dengan sakit kepala tegang kronis menemukan bahwa suplementasi magnesium selama dua bulan terbukti mengurangi sakit kepala hingga 76%.

Suplementasi magnesium ditemukan bermanfaat bagi penderita sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan perdarahan uterus abnormal. Sebuah uji coba acak terkontrol plasebo mengikuti 64 wanita penderita PCOS yang mengonsumsi suplemen magnesium atau ditempatkan dalam kelompok plasebo.

Peserta yang diberi magnesium melaporkan kualitas hidup yang lebih baik, fungsi fisik yang lebih baik, kesehatan fisik dan emosional yang lebih baik, serta peningkatan energi dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Studi buta ganda, acak, terkontrol plasebo lainnya menemukan bahwa suplementasi magnesium selama satu bulan terbukti mengurangi rasa sakit dan persepsi stres di antara pasien penderita fibromialgia lebih baik dibandingkan dengan plasebo.

Poin Penting

Magnesium glisinat merupakan bentuk magnesium ampuh yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kebugaran. Orang-orang yang sensitif terhadap suplemen magnesium lainnya bisa merasakan bahwa magnesium glisinat lebih lembut dan efektif.

Beberapa manfaat suplementasi magnesium glisinat meliputi peningkatan penyerapan, suasana hati yang lebih baik, kesehatan jantung yang lebih baik, tidur yang lebih baik, serta pengurangan rasa sakit.

Referensi:

  1. Abbasi B, Kimiagar M, Sadeghniiat K, Shirazi MM, Hedayati M, Rashidkhani B. The effect of magnesium supplementation on primary insomnia in elderly: A double-blind placebo-controlled clinical trial. J Res Med Sci. 2012;17(12):1161-1169.
  2. Asbaghi O, Hosseini R, Boozari B, Ghaedi E, Kashkooli S, Moradi S. The Effects of Magnesium Supplementation on Blood Pressure and Obesity Measure Among Type 2 Diabetes Patient: a Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. Biol Trace Elem Res. 2021;199(2):413-424. doi:10.1007/s12011-020-02157-0
  3. Ates M, Kizildag S, Yuksel O, et al. Dose-Dependent Absorption Profile of Different Magnesium Compounds. Biol Trace Elem Res. 2019;192(2):244-251. doi:10.1007/s12011-019-01663-0
  4. Botturi A, Ciappolino V, Delvecchio G, Boscutti A, Viscardi B, Brambilla P. The Role and the Effect of Magnesium in Mental Disorders: A Systematic Review. Nutrients. 2020;12(6):1661. Published 2020 Jun 3. doi:10.3390/nu12061661
  5. Cheung MM, Dall RD, Shewokis PA, et al. The effect of combined magnesium and vitamin D supplementation on vitamin D status, systemic inflammation, and blood pressure: A randomized double-blinded controlled trial. Nutrition. 2022;99-100:111674. doi:10.1016/j.nut.2022.111674
  6. Dana Jamero P. The emerging role of NMDA antagonists in pain management. US Pharmacist – The Leading Journal in Pharmacy. May 2011.
  7. Debora Porri, Hans K. Biesalski, Antonio Limitone, Laura Bertuzzo, Hellas Cena, Effect of magnesium supplementation on women's health and well-being, NFS Journal, Volume 23, 2021, Pages 30-36, ISSN 2352-3646, https://doi.org/10.1016/j.nfs.2021.03.003.(https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352364621000079)
  8. Dominguez L, Veronese N, Barbagallo M. Magnesium and Hypertension in Old Age. Nutrients. 2020;13(1):139. Published 2020 Dec 31. doi:10.3390/nu13010139
  9. Eby GA, Eby KL. Rapid recovery from major depression using magnesium treatment. Med Hypotheses. 2006;67(2):362-370. doi:10.1016/j.mehy.2006.01.047
  10. Grazzi L, Andrasik F, Usai S, Bussone G. Magnesium as a preventive treatment for paediatric episodic tension-type headache: results at 1-year follow-up. Neurol Sci. 2007;28(3):148-150. doi:10.1007/s10072-007-0808-y
  11. Jahnen-Dechent W, Ketteler M. Magnesium basics. Clin Kidney J. 2012;5(Suppl 1):i3-i14. doi:10.1093/ndtplus/sfr163
  12. Jaripur M, Ghasemi-Tehrani H, Askari G, Gholizadeh-Moghaddam M, Clark CCT, Rouhani MH. The effects of magnesium supplementation on abnormal uterine bleeding, alopecia, quality of life, and acne in women with polycystic ovary syndrome: a randomized clinical trial. Reprod Biol Endocrinol. 2022;20(1):110. Published 2022 Aug 2. doi:10.1186/s12958-022-00982-7
  13. Langan-Evans C, Hearris MA, Gallagher C, et al. Nutritional Modulation of Sleep Latency, Duration, and Efficiency: A Randomized, Repeated-Measures, Double-Blind Deception Study. Med Sci Sports Exerc. 2023;55(2):289-300. doi:10.1249/MSS.0000000000003040
  14. López-Corcuera B, Geerlings A, Aragón C. Glycine neurotransmitter transporters: an update. Mol Membr Biol. 2001;18(1):13-20.
  15. Pickering G, Mazur A, Trousselard M, et al. Magnesium Status and Stress: The Vicious Circle Concept Revisited. Nutrients. 2020;12(12):3672. Published 2020 Nov 28. doi:10.3390/nu12123672
  16. Razak MA, Begum PS, Viswanath B, Rajagopal S. Multifarious Beneficial Effect of Nonessential Amino Acid, Glycine: A Review [published correction appears in Oxid Med Cell Longev. 2022 Feb 23;2022:9857645]. Oxid Med Cell Longev. 2017;2017:1716701. doi:10.1155/2017/1716701
  17. Shin HJ, Na HS, Do SH. Magnesium and Pain. Nutrients. 2020;12(8):2184. Published 2020 Jul 23. doi:10.3390/nu12082184

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya