Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Adakah Hubungan Antara Kesehatan Usus dan Hidup Lebih Lama?

14,992 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Baru-baru ini, penelitian yang mengeksplorasi hubungan antara kesehatan usus dan berbagai aspek kesejahteraan telah meningkat dengan pesat. Beberapa data terbaru menunjukkan bahwa flora usus kita — bakteri dan organisme lain yang hidup di dalam saluran pencernaan kita — berpengaruh besar pada kesehatan kita. Hubungan antara flora usus dan kesehatan mental, kondisi autoimun, kanker, penyakit jantung, diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya mulai terungkap.

Berdasarkan jumlah dan kekuatan penelitian, ada baiknya kita mengajukan pertanyaan: adakah hubungan antara kesehatan usus dan hidup lebih lama?

Mendefinisikan Proses Penuaan

Penuaan biasanya digambarkan sebagai hilangnya fungsi secara progresif yang berujung pada kematian. Seiring bertambahnya usia, mereka umumnya menjadi lebih rentan terhadap masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan demensia. 

Sederhananya, penuaan dapat dianggap sebagai akumulasi kerusakan sel yang lambat. Teori menunjukkan bahwa kerusakan ini dapat terjadi akibat radikal bebas yang secara langsung dapat merusak DNA, mitokondria, dan struktur sel lainnya.

Meskipun suplementasi langsung dengan vitamin antioksidan secara umum tidak menunjukkan manfaat untuk memperpanjang usia, pola makan Mediterania, yamh kaya akan antioksidan, dikenal mampu mengurangi penyakit dan kematian, mendukung kehidupan yang lebih lama dan lebih sehat. Faktanya, tinjauan baru-baru ini bahkan menunjukkan bahwa bukti terkuat untuk teknik memperpanjang usia, selain pembatasan kalori, adalah agen yang menjaga gula darah tetap rendah dan meliputi antioksidan. Nyatanya pembatasan kalori, kadar gula darah, dan antioksidan berhubungan langsung dengan makanan dan pencernaan.

Flora Usus dan Umur Panjang

Investigasi lebih langsung dari flora usus dan penuaan juga telah menunjukkan keterkaitannya. Seiring bertambahnya usia, bakteri menguntungkan secara umum mulai berkurang di seluruh saluran pencernaan. Perubahan ini dapat disebabkan oleh pola makan, obat-obatan (antibiotik), kurang olahraga, kualitas tidur, masalah kesehatan mental, dan faktor lainnya.

Usus Bocor

Seiring bertambahnya usia dan hilangnya bakteri menguntungkan di tubuh kita, mereka perlahan digantikan oleh hama lain yang kurang menguntungkan. Bakteri patogen ini dapat merusak lapisan saluran pencernaan. Kerusakan ini dapat mengakibatkan hilangnya integritas persimpangan ketat antara sel-sel usus, yang dikenal sebagai “usus bocor.” Proses ini meningkatkan respons imun, yang menyebabkan peradangan berlebih. Peradangan kemudian menyebabkan kerusakan yang lebih umum di seluruh tubuh yang perlahan terakumulasi seiring bertambahnya usia.

Kerapuhan dan Pengecilan Otot

Perubahan flora usus juga tampaknya berperan dalam atrofi otot yang terkait dengan kelemahan dan kerapuhan di usia tua. Studi telah menemukan perbedaan dalam flora usus antara individu dengan pengendalian yang lemah dan yang tidak lemah. Yang lebih menarik, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa suplemen probiotik dapat membalikkan beberapa aspek pengecilan dan kehilangan otot di usia tua.

Gula Darah

Flora usus juga memiliki kaitan erat dengan pengaturan gula darah, dengan hilangnya bakteri menguntungkan yang menyebabkan masalah potensial dengan pengendalian gula darah dan diabetes. Menjaga gula darah agar terkendali dengan baik, seperti yang sudah dibahas, bisa menjadi faktor utama dalam memperpanjang usia. Penelitian bahkan telah mengeksplorasi transplantasi flora usus yang sehat dari pendonor ke pasien yang berjuang melawan obesitas dan sindrom metabolik (termasuk masalah gula darah).

Dalam beberapa penelitian, setelah mengonsumsi flora usus pendonor secara oral, resistensi insulin meningkat, meskipun tidak semua penelitian menunjukkan kemanjuran. Maka, interaksi yang kompleks dapat terjadi antara flora usus seseorang saat ini dan flora usus pendonor yang dapat memengaruhi hasil.

Kondisi Autoimun dan Peradangan

Peradangan kronis diketahui menyebabkan atau memperburuk berbagai kondisi kesehatan. Dan karena sekitar 70% dari sistem imun terdapat di saluran pencernaan, tidak aneh jika flora usus memengaruhi tingkat peradangan.

Bukti menunjukkan hubungan antara flora usus dan berbagai kondisi autoimun dan peradangan, termasuk artritis reumatoid, penyakit radang usus, spondilitis ankilosa, dan lain-lain. Peradangan kronis mungkin merupakan salah satu cara flora usus membantu melawan penuaan, dan upaya untuk memulihkan flora usus yang sehat dengan probiotik telah terbukti bermanfaat bagi banyak kondisi autoimun.

Kondisi Neurodegeneratif dan Demensia

Selain itu, ada kekhawatiran yang signifikan sehubungan dengan flora usus dan kondisi neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Flora usus patogen dapat mendukung peradangan di seluruh tubuh, termasuk otak.

Selain itu, flora usus bisa memberikan dampak pada faktor neurotropik yang diturunkan dari otak, faktor pertumbuhan sel otak yang telah terbukti berkurang pada penyakit Alzheimer. Menariknya, uji coba langsung dari beragam probiotik dan kefir, produk susu fermentasi, telah terbukti meningkatkan kinerja kognitif pada subjek lansia dengan penurunan kognitif dan demensia.

Faktor Makanan, Kesehatan Usus, dan Umur Panjang

Sejumlah komponen makanan juga tampaknya berperan dalam proses penuaan yang sehat dan memperpanjang usia. Faktor makanan ini, sebagian kecil, dapat memberikan beberapa efeknya melalui interaksi dengan saluran pencernaan dan berdampak pada kesehatan usus. Asam lemak esensial omega-3, karotenoid, magnesium, seng, dan serat diyakini memainkan peran penting.

Omega 3

Asam lemak omega-3 umumnya dianggap memberikan manfaat melalui jalur anti-inflamasi. Namun, lemak omega-3 juga telah terbukti meningkatkan flora usus. Mengonsumsi omega-3 mampu meningkatkan bakteri penghasil butirat yang berperan penting dalam mengurangi peradangan saluran pencernaan.

Melalui kombinasi efeknya, omega-3 diketahui mampu meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko kematian. Analisis terbaru dari penelitian tentang omega-3 menunjukkan bahwa untuk setiap 300 miligram (0,3 gram) peningkatan omega-3 setiap hari, Anda mengurangi risiko kematian dari berbagai penyebab sebesar 6%.

Karotenoid

Karotenoid merupakan senyawa yang ditemukan dalam sayuran yang memiliki efek antioksidan kuat. Karotenoid yang paling umum dalam makanan meliputi alfa dan beta karotenlutein, zeaksantinlikopen, dan beta kriptosantin.

Studi terkait efek karotenoid pada mikrobiota sangat sedikit, tetapi penelitian pada hewan masih menunjukkan efek menguntungkan dengan suplementasi karotenoid. Menariknya, kadar yang lebih tinggi dalam darah juga dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dari berbagai penyebab. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa orang-orang dengan kadar karotenoid tertinggi dalam darah, kemungkinan meninggal akibat penyakit apa pun berkurang sekitar 38%. Namun, kita tetap harus berhati-hati, karena suplementasi dengan beta karoten sintetis sebenarnya terbukti meningkatkan risiko kanker paru-paru pada perokok.

Magnesium

Magnesium merupakan mineral lain yang berpontensi penting untuk umur panjang yang berperan dalam kesehatan usus. Mineral ini diperlukan untuk lebih dari 300 reaksi enzimatik dan memiliki efek anti-inflamasi. Magnesium juga terbukti memodulasi flora usus. Penelitian telah menemukan bahwa kekurangan magnesium dapat menyebabkan perubahan flora usus yang berpotensi patologis.

Ini bisa menjadi salah satu alasan dari beberapa penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa magnesium mengurangi risiko kematian. Untuk penambahan 100 mg magnesium yang dikonsumsi, risiko kematian seseorang dari berbagai penyebab terlihat menurun 10%.

Seng

Seng merupakan nutrisi penting lain yang berperan dalam fungsi imun dan kesehatan usus yang berpengaruh pada umur panjang. Suplementasi seng telah terbukti membantu memperbaiki atau mempertahankan lapisan saluran pencernaan. Bagi penderita usus bocor, penting sekali untuk mendapatkan asupan seng yang cukup.

Rasio tembaga/seng, sebagian besar melalui penurunan kadar seng seiring bertambahnya usia, juga telah terbukti memprediksi kematian. Meskipun menjaga agar tidak kelebihan tembaga sangat penting, mempertahankan asupan seng yang cukup juga terbukti menjadi kunci untuk manfaat umur panjang.

Serat

Terakhir, dan mungkin yang paling langsung, serat berperan penting dalam kesehatan saluran pencernaan yang juga menunjukkan efek pada rentang hidup. Serat diketahui mendukung keragaman mikroba yang sehat di dalam saluran pencernaan dengan bertindak sebagai sumber makanan bagi bakteri menguntungkan.

Memiliki bakteri menguntungkan dengan tingkat yang berbeda sangat penting untuk kesehatan usus. Serat juga merupakan pengobatan umum untuk sindrom iritasi usus besar. Sedangkan untuk rentang hidup, tinjauan penelitian menemukan bahwa untuk setiap penambahan 10 gram serat per hari, risiko kematian dari berbagai penyebab berkurang sebesar 10%.

Kesimpulan

Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa beberapa faktor dasar berhubungan dengan umur panjang dan kesehatan. Faktor-faktor ini meliputi pola makan, olahraga, interaksi sosial, genetika, dan tingkat stres. Dan baru-baru ini, dukungan signifikan dari kesehatan usus kita juga telah mendapat sorotan.

Probiotik dan nutrisi spesifik secara keseluruhan mungkin berperan dalam meningkatkan kesehatan usus dan memengaruhi umur panjang. Cobalah untuk mempertimbangkan semua faktor pendukung ini jika kita berfokus pada menjalani hidup yang panjang dan sehat.

Referensi:

  1. Ames BN. Prolonging healthy aging: Longevity vitamins and proteins. Proc Natl Acad Sci U S A. 2018;115(43):10836-10844. doi:10.1073/pnas.1809045115
  2. Campanella A, Misciagna G, Mirizzi A, et al. The effect of the Mediterranean Diet on lifespan: a treatment-effect survival analysis of a population-based prospective cohort study in Southern Italy. Int J Epidemiol. 2021;50(1):245-255. doi:10.1093/ije/dyaa222
  3. Chen GC, Yang J, Eggersdorfer M, Zhang W, Qin LQ. N-3 long-chain polyunsaturated fatty acids and risk of all-cause mortality among general populations: a meta-analysis. Sci Rep. 2016;6:28165. Published 2016 Jun 16. doi:10.1038/srep28165
  4. Choi J, Hur TY, Hong Y. Influence of Altered Gut Microbiota Composition on Aging and Aging-Related Diseases. J Lifestyle Med. 2018;8(1):1-7. doi:10.15280/jlm.2018.8.1.1
  5. Conway J, A Duggal N. Ageing of the gut microbiome: Potential influences on immune senescence and inflammageing. Ageing Res Rev. 2021;68:101323. doi:10.1016/j.arr.2021.101323
  6. Costantini L, Molinari R, Farinon B, Merendino N. Impact of Omega-3 Fatty Acids on the Gut Microbiota. Int J Mol Sci. 2017;18(12):2645. Published 2017 Dec 7. doi:10.3390/ijms18122645
  7. Deelen J, Evans DS, Arking DE, et al. A meta-analysis of genome-wide association studies identifies multiple longevity genes [published correction appears in Nat Commun. 2021 Apr 23;12(1):2463]. Nat Commun. 2019;10(1):3669. Published 2019 Aug 14. doi:10.1038/s41467-019-11558-2
  8. Epel ES, Lithgow GJ. Stress biology and aging mechanisms: toward understanding the deep connection between adaptation to stress and longevity. J Gerontol A Biol Sci Med Sci. 2014;69 Suppl 1(Suppl 1):S10-S16. doi:10.1093/gerona/glu055
  9. Eyvazi S, Vostakolaei MA, Dilmaghani A, et al. The oncogenic roles of bacterial infections in development of cancer. Microb Pathog. 2020;141:104019. doi:10.1016/j.micpath.2020.104019
  10. Fang X, Wang K, Han D, et al. Dietary magnesium intake and the risk of cardiovascular disease, type 2 diabetes, and all-cause mortality: a dose-response meta-analysis of prospective cohort studies. BMC Med. 2016;14(1):210. Published 2016 Dec 8. doi:10.1186/s12916-016-0742-z
  11. Fontana L, Partridge L. Promoting health and longevity through diet: from model organisms to humans. Cell. 2015;161(1):106-118. doi:10.1016/j.cell.2015.02.020
  12. Gill T, Asquith M, Rosenbaum JT, Colbert RA. The intestinal microbiome in spondyloarthritis. Curr Opin Rheumatol. 2015;27(4):319-325. doi:10.1097/BOR.0000000000000187
  13. Huffman DM. Exercise as a calorie restriction mimetic: implications for improving healthy aging and longevity. Interdiscip Top Gerontol. 2010;37:157-174. doi:10.1159/000320000
  14. Jamshidi P, Hasanzadeh S, Tahvildari A, et al. Is there any association between gut microbiota and type 1 diabetes? A Systematic Review. Gut Pathog. 2019;11:49. Published 2019 Oct 14. doi:10.1186/s13099-019-0332-7
  15. Kobayashi Y, Kinoshita T, Matsumoto A, Yoshino K, Saito I, Xiao JZ. Bifidobacterium Breve A1 Supplementation Improved Cognitive Decline in Older Adults with Mild Cognitive Impairment: An Open-Label, Single-Arm Study. J Prev Alzheimers Dis. 2019;6(1):70-75. doi:10.14283/jpad.2018.32
  16. Lee K, Kim J, Park SD, Shim JJ, Lee JL. Lactobacillus plantarum HY7715 Ameliorates Sarcopenia by Improving Skeletal Muscle Mass and Function in Aged Balb/c Mice. Int J Mol Sci. 2021;22(18):10023. Published 2021 Sep 16. doi:10.3390/ijms221810023
  17. Li W, Huang A, Zhu H, et al. Gut microbiota-derived trimethylamine N-oxide is associated with poor prognosis in patients with heart failure. Med J Aust. 2020;213(8):374-379. doi:10.5694/mja2.50781
  18. Maier JA, Castiglioni S, Locatelli L, Zocchi M, Mazur A. Magnesium and inflammation: Advances and perspectives. Semin Cell Dev Biol. 2021;115:37-44. doi:10.1016/j.semcdb.2020.11.002
  19. Makki K, Deehan EC, Walter J, Bäckhed F. The Impact of Dietary Fiber on Gut Microbiota in Host Health and Disease. Cell Host Microbe. 2018;23(6):705-715. doi:10.1016/j.chom.2018.05.012
  20. Malavolta M, Giacconi R, Piacenza F, et al. Plasma copper/zinc ratio: an inflammatory/nutritional biomarker as predictor of all-cause mortality in elderly population. Biogerontology. 2010;11(3):309-319. doi:10.1007/s10522-009-9251-1
  21. Middha P, Weinstein SJ, Männistö S, Albanes D, Mondul AM. β-Carotene Supplementation and Lung Cancer Incidence in the Alpha-Tocopherol, Beta-Carotene Cancer Prevention Study: The Role of Tar and Nicotine. Nicotine Tob Res. 2019;21(8):1045-1050. doi:10.1093/ntr/nty115
  22. Mocanu V, Zhang Z, Deehan EC, et al. Fecal microbial transplantation and fiber supplementation in patients with severe obesity and metabolic syndrome: a randomized double-blind, placebo-controlled phase 2 trial. Nat Med. 2021;27(7):1272-1279. doi:10.1038/s41591-021-01399-2
  23. Shardell MD, Alley DE, Hicks GE, et al. Low-serum carotenoid concentrations and carotenoid interactions predict mortality in US adults: the Third National Health and Nutrition Examination Survey. Nutr Res. 2011;31(3):178-189. doi:10.1016/j.nutres.2011.03.003
  24. Simpson CA, Diaz-Arteche C, Eliby D, Schwartz OS, Simmons JG, Cowan CSM. The gut microbiota in anxiety and depression - a systematic review. Clin Psychol Rev. 2021;83:101943.
  25. Skrovanek S, DiGuilio K, Bailey R, et al. Zinc and gastrointestinal disease. World J Gastrointest Pathophysiol. 2014;5(4):496-513. doi:10.4291/wjgp.v5.i4.496
  26. Tolnai E, Fauszt P, Fidler G, et al. Nutraceuticals Induced Changes in the Broiler Gastrointestinal Tract Microbiota. mSystems. 2021;6(2):e01124-20. Published 2021 Mar 2. doi:10.1128/mSystems.01124-20
  27. Ton AMM, Campagnaro BP, Alves GA, et al. Oxidative Stress and Dementia in Alzheimer's Patients: Effects of Synbiotic Supplementation. Oxid Med Cell Longev. 2020;2020:2638703. Published 2020 Jan 13. doi:10.1155/2020/2638703
  28. Vieira JRP, Rezende ATO, Fernandes MR, da Silva NA. Intestinal microbiota and active systemic lupus erythematosus: a systematic review. Adv Rheumatol. 2021;61(1):42. Published 2021 Jul 2. doi:10.1186/s42358-021-00201-8
  29. Winther G, Pyndt Jørgensen BM, Elfving B, et al. Dietary magnesium deficiency alters gut microbiota and leads to depressive-like behaviour. Acta Neuropsychiatr. 2015;27(3):168-176. doi:10.1017/neu.2015.7
  30. Xiao J, Katsumata N, Bernier F, et al. Probiotic Bifidobacterium breve in Improving Cognitive Functions of Older Adults with Suspected Mild Cognitive Impairment: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial. J Alzheimers Dis. 2020;77(1):139-147. doi:10.3233/JAD-200488
  31. Xu B, Fu J, Qiao Y, et al. Higher intake of microbiota-accessible carbohydrates and improved cardiometabolic risk factors: a meta-analysis and umbrella review of dietary management in patients with type 2 diabetes. Am J Clin Nutr. 2021;113(6):1515-1530. doi:10.1093/ajcn/nqaa435
  32. Xu Y, Wang Y, Li H, et al. Altered Fecal Microbiota Composition in Older Adults With Frailty. Front Cell Infect Microbiol. 2021;11:696186. Published 2021 Aug 17. doi:10.3389/fcimb.2021.696186
  33. Yang Y, Zhao LG, Wu QJ, Ma X, Xiang YB. Association between dietary fiber and lower risk of all-cause mortality: a meta-analysis of cohort studies. Am J Epidemiol. 2015;181(2):83-91. doi:10.1093/aje/kwu257
  34. Yang YC, Boen C, Gerken K, Li T, Schorpp K, Harris KM. Social relationships and physiological determinants of longevity across the human life span. Proc Natl Acad Sci U S A. 2016;113(3):578-583. doi:10.1073/pnas.1511085112

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya