Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Cara Alami untuk Mendukung Kesehatan Kardiovaskular

94,807 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Salah satu penyebab utama serangan jantung dan stroke, aterosklerosis, adalah pengerasan dinding arteri akibat penumpukan plak. Umumnya arteri bersifat sangat lentur, seperti tabung karet, tetapi plak menyebabkan arteri menjadi kaku, dan bahkan dapat menghalangi aliran darah. Plak juga dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah, yakni gumpalan darah yang mengental yang terbentuk saat trombosit darah terkumpul di lokasi terjadinya kerusakan pembuluh darah.

Trombosit merupakan sel darah kecil yang beredar dalam darah. Keping darah ini dirancang untuk mendeteksi kerusakan pembuluh darah untuk menghentikan pendarahan dengan membentuk bekuan darah.

Aterosklerosis diperparah saat sepotong gumpalan atau plak pecah, yang nantinya akan beredar dan memblokir darah melalui pembuluh yang terlalu kecil untuk memungkinkan gumpalan tersebut lewat. Tanpa oksigen akibat aliran darah yang tersumbat, jaringan atau organ di sekitarnya bisa mati. Jika gumpalan menghalangi pembuluh darah di jantung, maka bisa menyebabkan serangan jantung (juga disebut infark miokard). Jika terjadi di otak, bisa menyebabkan stroke. Dan jika terjadi di paru-paru, maka bisa menyebabkan emboli paru. Salah satu dari peristiwa ini dapat mengakibatkan kematian.

Pentingnya Pola Makan

Modifikasi pola makan saja sudah sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan jantung.2,3 Penelitian seputar pola makan bagi kesehatan jantung yang paling ampuh adalah diet Mediterania dan diet kaya lemak tak jenuh tunggal, asam lemak omega-3, flavonoid, dan polifenol. Faktor-faktor pola makan ini terkait dengan penurunan “kelengketan” trombosit.

Jika trombosit terlalu “lengket”, maka bisa menyebabkan agregasi trombosit yang berlebihan dan pembentukan gumpalan. Dan itu merupakan faktor risiko independen untuk penyakit jantung dan stroke.1 “Kelengketan” trombosit Anda sangat ditentukan oleh jenis lemak dalam makanan Anda dan jumlah antioksidan yang dikonsumsi.2,3 Meskipun kolesterol berlebih, lemak jenuh, atau lemak yang hancur oleh panas tinggi meningkatkan agregasi trombosit, omega-3 dan lemak tak jenuh tunggal (misalnya, yang ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dll.) memiliki efek sebaliknya.

Asam lemak omega-3 rantai panjang EPA dan DHA sangat berguna untuk mengurangi agregasi trombosit, keduanya ditemukan dalam minyak ikan. Faktanya, efek menguntungkan dari minyak ikan pada agregasi trombosit adalah salah satu alasan utama mengapa kadar EPA dan DHA yang lebih tinggi dalam makanan dikaitkan dengan kesehatan jantung.4

Untuk memelihara kesehatan, cobalah suplemen minyak ikan yang memberikan dosis harian 1.000 mg yang menggabungkan EPA dan DHA. Jika Anda mengidap penyakit kardiovaskular, peningkatan kadar CRP, atau kadar trigliserida tinggi, maka dosis yang dianjurkan adalah 3.000 mg setiap hari.

Faktor penting lainnya dari pola makan yang dapat mengurangi kelengketan trombosit adalah flavonoid. Pigmen tumbuhan ini ditemukan dalam makanan seperti beri, jeruk, bubuk kakao, cokelat hitam, teh hijau, dan beberapa makanan lainnya. Flavonoid bermanfaat bagi jantung dan pembuluh darah dalam banyak hal, termasuk kemampuannya untuk mencegah agregasi trombosit yang berlebihan.5

Suplemen untuk Mendukung Fungsi Trombosit

Selain asam lemak omega-3, ada sejumlah suplemen makanan lain yang mendukung fungsi trombosit. Yang paling penting adalah nutrisi antioksidan, vitamin B6, bawang putih, flavonoid, polifenol lain, dan enzim seperti nattokinase.

Vitamin B6 memberikan beberapa efek untuk mencegah agregasi trombosit yang berlebihan. Yang paling signifikan, vitamin B6 mampu meningkatkan kadar oksida nitrat (NO) dalam trombosit. NO juga meningkatkan sintesis NO melalui sel-sel yang melapisi pembuluh darah. NO merupakan faktor pengatur utama dalam pembuluh darah dan trombosit yang mencegah agregasi trombosit yang berlebihan.6

Olahan bawang putih yang distandardisasi untuk kandungan alliin juga dapat menghambat agregasi trombosit. Dalam sebuah penelitian, 120 pasien dengan peningkatan agregasi trombosit diberi 900 mg olahan bawang putih kering atau plasebo per hari. Pada kelompok bawang putih, agregasi trombosit secara spontan benar-benar hilang setelah empat minggu, dan tindakan lain juga meningkat.7

Ekstrak Flavonoid berlimpah: Untuk memastikan Anda mendapatkan cukup senyawa flavonoid, gunakan setidaknya salah satu dari opsi berikut ini:

  • Ekstrak biji anggur (>95 persen oligomer prosianidin): 100–150 mg setiap hari.
  • Ekstrak kulit pohon pinus seperti Pycnogenol(>90 persen oligomer prosianidin): 100–150 mg setiap hari.
  • Setiap ekstrak flavonoid berlimpah dengan kandungan flavonoid/polifenol serupa seperti beri biru, bilberi, resveratrol, delima, kranberi, atau ekstrak daun zaitun. Selain itu, alternatif yang cocok adalah campuran minuman “super hijau” yang mengandung makanan super hijau seperti spirulina, klorella, daun barley, dll, atau antioksidan nabati lainnya dengan skor ORAC minimal 3.000 per hari.

Fibrin dan Nattokinase

Trombosit disimpan dalam plak oleh untaian protein yang disebut fibrin, yang terbuat dari partikel yang lebih kecil yang disebut fibrinogen. Peningkatan kadar fibrinogen dalam darah merupakan penentu utama kerusakan kardiovaskular. Faktanya, ada hubungan yang lebih kuat antara kerusakan kardiovaskular dan kadar fibrinogen dibandingkan dengan kolesterol.8 Terapi alami yang dapat membantu mengurangi kadar fibrinogen meliputi diet Mediterania, olahraga, asam lemak omega-3, niasin, bawang putih, dan nattokinase.

Jika Anda belum tahu, nattokinase merupakan enzim penghancur gumpalan yang berasal dari natto, makanan Jepang yang dibuat dari kedelai yang difermentasi. Nattokinase dikenal mampu:

  • Melarutkan kelebihan fibrin di dalam pembuluh darah, yang melancarkan peredaran, memecah gumpalan, dan mengurangi risiko pembekuan parah.
  • Menurunkan kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan kolesterol HDL (baik).
  • Mengurangi kekentalan darah, melancarkan peredaran darah, dan menurunkan tekanan darah.

Studi klinis telah mengonfirmasi kemampuan nattokinase untuk mengurangi kadar fibrinogen dalam darah. Karena peningkatan fibrinogen merupakan faktor risiko yang jelas bagi serangan jantung atau stroke, hasil ini sangatlah signifikan. Dua kapsul nattokinase (100 mg atau 2.000 unit fibrinolisis per kapsul) diminum setiap hari selama dua bulan dapat menurunkan kadar fibrinogen sebesar 7-10 persen.9

Nattokinase harus digunakan dengan hati-hati jika Anda mengonsumsi Warfarin atau obat antiplatelet (termasuk aspirin, tetapi khususnya obat resep seperti klopidogrel (Plavix), prasugrel (Effient), dan ticagrelor (Brilinta).

Referensi:

  1. Coenen DM, Heinzmann ACA, Karel MFA, Cosemans JMEM, Koenen RR. The multifaceted contribution of platelets in the emergence and aftermath of acute cardiovascular events. Atherosclerosis. 2021;319:132-141.\
  2. Bachmair EM, Ostertag LM, Zhang X, de Roos B. Dietary manipulation of platelet function. Pharmacol Ther. 2014;144(2):97-113.
  3. Magrone T, Magrone M, Russo MA, Jirillo E. Platelets: Angels and Demons Dancing on the Immune Stage. Nutrition Conducts the Orchestra. Endocr Metab Immune Disord Drug Targets. 2021;21(7):1196-1218.
  4. Gao LG, Cao J, Mao QX, Lu XC, Zhou XL, Fan L. Influence of omega-3 polyunsaturated fatty acid-supplementation on platelet aggregation in humans: a meta-analysis of randomized controlled trials. Atherosclerosis. 2013;226(2):328-334.
  5. Behl T, Bungau S, Kumar K, et al. Pleotropic Effects of Polyphenols in Cardiovascular System. Biomed Pharmacother. 2020;130:110714.
  6. Wu Y, Liu Y, Han Y, et al. Pyridoxine increases nitric oxide biosynthesis in human platelets. Int J Vitam Nutr Res. 2009;79(2):95-103.
  7. Chan JY, Yuen AC, Chan RY, Chan SW. A review of the cardiovascular benefits and antioxidant properties of allicin. Phytother Res. 2013;27(5):637-646.
  8. Surma S, Banach M. Fibrinogen and Atherosclerotic Cardiovascular Diseases-Review of the Literature and Clinical Studies. Int J Mol Sci. 2021;23(1):193.
  9. Weng Y, Yao J, Sparks S, Wang KY. Nattokinase: An Oral Antithrombotic Agent for the Prevention of Cardiovascular Disease. Int J Mol Sci. 2017;18(3):523.

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya