Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Cohosh Hitam dan Kesehatan Wanita

59,387 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Cohosh hitam ditemukan dan digunakan oleh penduduk asli Amerika lebih dari dua abad yang lalu. Sebagai tanaman berbunga tinggi yang tumbuh di hutan yang kaya dan teduh, cohosh hitam merupakan bagian dari keluarga ranunculus/buttercup.  Secara historis, ahli herbal menyadari bahwa bahan aktif dalam cohosh hitam, glikosida triterpen, membantu meringankan kram menstruasi yang menyakitkan dan gejala menopause bersama dengan penyakit lainnya.

Saat ini, cohosh hitam sering digunakan untuk alasan yang sama di Amerika Serikat dan juga banyak digunakan di negara Eropa oleh orang-orang yang menginginkan pendekatan yang lebih alami untuk masalah kesehatan umum wanita. Akar cohosh hitam memiliki beberapa bahan kimia yang secara positif dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh—tanaman ini dapat membantu meningkatkan kemampuan sistem imun untuk melawan infeksi, mengurangi peradangan, dan bahkan mengoptimalkan kesehatan sistem saraf. Beberapa penelitian juga menunjukkan manfaat untuk penyakit kronis lainnya, yang akan kita bahas lebih dalam di artikel ini.

Menopause

Menopause merupakan peristiwa alami bagi wanita, yang biasanya terjadi antara usia 45 dan 55, dengan usia rata-rata 50 tahun. Dokter biasanya memberi label menopause setelah seorang wanita tidak mengalami siklus menstruasi setidaknya selama 12 bulan. Berlawanan dengan kepercayaan masyarakat luas, kebanyakan wanita tidak akan mengalami kepanasan, tetapi banyak yang akan mengalami minimal tiga gejala yang tercantum di bawah ini. Bagi kebanyakan orang, transisi normal selama hidup ini bisa sangat tidak nyaman dan mengecilkan hati, tetapi mungkin ada cara untuk mengurangi dampaknya.

Gejala menopause yang umum meliputi:

  • Kekeringan vagina
  • Kepanasan
  • Panas dingin
  • Keringat malam
  • Gangguan tidur
  • Perubahan suasana hati
  • Penambahan berat badan
  • Rambut yang menipis
  • Infeksi saluran kemih berulang

Menopause terjadi saat ovarium menghasilkan kadar estrogen dan progesteron yang lebih rendah, hormon reproduksi utama tubuh wanita.   Kondisi ini umumnya terjadi sekitar usia 50 tahun. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi lebih awal jika seseorang menjalani histerektomi lengkap, atau jika seseorang menderita kondisi langka yang disebut insufisiensi ovarium primer.

Secara umum, wanita yang mengalami menopause akan diobati dengan terapi sulih hormon, yang sangat dianjurkan oleh para dokter sebagai sarana untuk mencegah osteoporosis sambil "mempertahankan keremajaan". Ini mulai berubah sejak tahun 2005, pada saat penelitian selama 15 tahun yang dilakukan Women's Health Initiative diterbitkan dengan beberapa berita mengkhawatirkan yang menantang kebijaksanaan umum pada saat itu.

Meskipun terapi sulih hormon dengan estrogen terkonjugasi (Premarin®) membantu memperkuat tulang, mengurangi kepanasan, dan meminimalkan patah tulang, terapi ini juga  tampaknya meningkatkan risiko kanker payudara, kanker ovarium, dan serangan jantung. Hasil penelitian tersebut membuat dokter dan pasien khawatir. Penjualan farmasi obat-obatan ini anjlok, dan alternatif yang lebih aman dicari. Akibatnya, dokter juga mulai meresepkan obat antidepresan seperti fluoksetin (Prozac) untuk membantu pasien mengurangi gejala menopause.

Mengurangi Kepanasan

Dalam sebuah laporan dari University of Maryland Medical Center, tercatat bahwa beberapa penelitian mengonfirmasikan keefektifan cohosh hitam dalam menghilangkan gejala menopause. Laporan ini juga menyebutkan sebuah penelitian terhadap 120 wanita, di mana cohosh hitam dapat meredakan kepanasan dan keringat malam lebih efisien dibandingkan obat fluoksetin yang populer di pasaran. Berdasarkan penelitian tahun 2010, para peneliti juga menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi cohosh hitam mengalami penurunan kepanasan dan keringat malam sebesar 26 persen.

National Institutes of Health melaporkan sebuah penelitian seputar cohosh hitam yang diterbitkan pada tahun 2006. Untuk penelitian ini, peneliti memisahkan 351 wanita antara usia 45-55 menjadi lima kelompok, yang semuanya diberi suplemen atau plasebo yang berbeda. Setelah 12 bulan mengonsumsi suplemen/plasebo yang ditentukan, tidak ada banyak perbedaan antara kelompok yang menggunakan plasebo dan kelompok intervensi herbal. Namun, satu kelompok yang mengonsumsi produk botani, yang meliputi cohosh hitam dan makanan kedelai, merasakan manfaatnya.  

Studi tahun 2013 menyimpulkan bahwa “cohosh hitam dapat digunakan sebagai obat alternatif yang efektif dalam meredakan gejala vasomotor menopause”. Dengan kata lain, mereka yang mengalami kepanasan bisa sangat terbantu. Demikian pula, sebuah penelitian tahun 2011 terhadap wanita dengan riwayat kanker payudara yang diberi obat resep tamoksifen (Soltamox) menunjukkan bahwa cohosh hitam dapat membantu mengurangi gejala kepanasan dan berkeringat, masalah tidur, serta kecemasan.

Dari pengalaman saya, sekitar separuh wanita yang mengonsumsi cohosh hitam mendapat manfaat, sementara separuh lainnya tidak. Karena cohosh hitam memiliki catatan keamanan yang baik, banyak yang mempertimbangkan untuk meminumnya minimal selama dua hingga tiga bulan untuk menentukan apakah ada manfaatnya yang terasa.  Jika tidak ada manfaat yang dirasakan, maka penggunaannya dihentikan. Meskipun cohosh hitam dikenal secara luas untuk mengobati gejala menopause, ada juga manfaat lain yang dapat diperoleh dari menambahkan cohosh hitam ke dalam rejimen suplemen Anda.

Meningkatkan Kualitas Tidur

Insomnia dan kurang tidur merupakan masalah umum di masyarakat modern saat ini. Jutaan orang mengalami masalah “menonaktifkan otak mereka” di penghujung hari yang panjang.  Ada kisah sukses di mana cohosh hitam bertindak sebagai alat bantu tidur dan juga dapat membantu mengatasi gejala stres dan kecemasan. Dalam sebuah studi tahun 2015, dua kelompok wanita dipisahkan, dengan satu kelompok menggunakan cohosh hitam dan yang lainnya menggunakan plasebo. Pada akhir penelitian, dinyatakan bahwa wanita yang mengonsumsi cohosh hitam selama periode enam bulan mengalami peningkatan kualitas tidur yang luar biasa.  

Studi tahun 2011 terhadap wanita dengan riwayat kanker payudara yang diberi obat tamoksifen menunjukkan bahwa cohosh hitam dapat membantu mengurangi masalah yang berhubungan dengan tidur. Cohosh hitam dapat dikonsumsi secara aman dengan melatonin, suplemen tidur, jika diperlukan.

Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan gangguan kompleks sistem endokrin, yang dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur dan jerawat, bahkan menjadi tidak subur. Kondisi ini juga bisa sangat menyakitkan, dan beberapa wanita yang mengalami PCOS melaporkan sakit perut yang melemahkan, kembung, sakit kepala, serta kelelahan. Sebuah penelitian pada tahun 2014 menempatkan wanita yang menderita PCOS pada program pengobatan herbal. Penelitian menunjukkan bahwa obat herbal yang mengandung cohosh hitam dapat memperbaiki gejala PCOS. Wanita yang menderita PCOS harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai penggunaan cohosh hitam.

Menurunkan Pengeroposan Tulang Akibat Osteoporosis

Osteoporosis memengaruhi lebih dari 75 juta orang di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat dan diperkirakan memengaruhi lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia. Sebelum seseorang mengalami osteoporosis, mereka mengalami kondisi yang disebut osteopenia, di mana tulang menjadi lebih tipis dari biasanya tetapi tidak setipis osteoporosis.

Saat tulang menjadi rapuh dan lunak, cedera dan patah tulang dapat terjadi. Osteoporosis merupakan kondisi umum yang berkaitan dengan usia, terjadi pada wanita dan pria, yang dapat melemahkan tulang. Penting untuk mengobati osteopenia dan osteoporosis saat pertama kali diidentifikasi—meskipun osteoporosis sulit untuk dihilangkan, seseorang dapat mencegah penipisan tulang agar tidak semakin buruk. Vitamin D, kalsium, dan magnesium berperan penting. Cohosh hitam juga dapat memberikan manfaat.

Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam Chemistry and Biology pada tahun 2007 menunjukkan bahwa cohosh hitam memiliki manfaat dalam mencegah keropos tulang. Bagi mereka yang cenderung ilmiah, ditunjukkan bahwa ACCX (25-acetylcimigenol xylopyranoside ), yang dipisahkan dari cohosh hitam, dapat memblokir osteoklastogenesis yang diinduksi oleh RANKL atau TNF alpha. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa cohosh hitam dapat membantu mencegah peningkatan pengeroposan tulang. Demikian pula, penelitian pada hewan tahun 2010 di Planta Medica juga menunjukkan cohosh hitam dapat membantu meningkatkan kekuatan tulang.

Mengurangi Kecemasan

Kecemasan menyiksa jutaan orang Amerika dan banyak lagi di seluruh dunia. Kecemasan bisa muncul dalam berbagai bentuk dengan gejala yang berbeda, dan beberapa kasus kecemasan bisa lebih parah dibandingkan kasus lainnya. Banyak orang beralih ke obat resep untuk membantu mereka melewati serangan kecemasan, tetapi obat resep tidak selalu menjadi solusinya dan harus digunakan dengan sangat hati-hati.  

Obat kecemasan yang sering digunakan seperti alprazolam (Xanax), lorazepam (Ativan), dan diazepam (Valium) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia, menurut sebuah penelitian tahun 2014 pada British Medical Journal. Banyak orang yang menderita kecemasan memilih untuk menghindari obat ini dan mencari alternatif yang lebih alami.

Cohosh hitam telah terbukti membantu mengurangi kecemasan. Sebuah penelitian pada tahun 2007 menyimpulkan bahwa cohosh hitam sangat ampuh dalam membantu orang-orang yang mengalami kecemasan serta depresi. (Ada juga suplemen lain yang membantu meringankan gejala depresi dan kecemasan seperti: St. John's wort.) Penelitian pada tahun 2011 terhadap wanita dengan riwayat kanker payudara yang diberi obat tamoksifen menunjukkan bahwa cohosh hitam dapat membantu mengurangi gejala kecemasan. Penelitian pada tahun 2018 juga mendukung penggunaannya.

Apakah Cohosh Hitam Aman bagi Orang-Orang yang Memiliki Riwayat Kanker Payudara?

Wanita yang sedang menopause dan menderita kanker payudara sering kali perlu menghindari penggantian estrogen karena jenis kanker spesifik mereka. Muncul pertanyaan apakah seorang wanita dengan kanker payudara dapat mengonsumsi cohosh hitam dengan aman. Menurut sebuah penelitian tahun 2014, cohosh hitam aman dikonsumsi oleh wanita yang memiliki atau pernah menderita kanker payudara. Namun, saya sarankan agar Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai suplementasi cohosh hitam.

Efek Samping

Kemungkinan efek samping yang dapat terjadi meliputi sakit kepala dan sakit perut, bahkan dalam dosis kecil. Secara keseluruhan, ini jarang terjadi. Mengonsumsinya dalam dosis yang lebih besar dapat menyebabkan stres hati menurut beberapa orang. Namun, penelitian tahun 2011 pada Menopause menunjukkan, lebih dari 1.100 wanita yang menggunakan cohosh hitam tidak menunjukkan bukti kerusakan hati.  Penelitian tahun 2018 pada Climacteric juga menyimpulkan bahwa cohosh hitam aman untuk digunakan. Disarankan bahwa wanita yang menggunakan pil KB, HRT (terapi penggantian hormon), atau obat tekanan darah harus mendiskusikannya dengan dokter sebelum memulai penggunaan cohosh hitam.

Tanyakan kepada Dokter Anda apakah Cohosh Hitam Merupakan Pilihan yang Tepat bagi Anda

Cohosh masih diteliti. Diyakini bahwa cohosh hitam memiliki manfaat lain di luar yang sudah dibahas di sini, tetapi penelitian masih terus dilakukan. Meskipun ada penelitian yang berhasil menunjukkan manfaat yang dari penggunaannya untuk menopause, PCOS, kecemasan, dan tidur, suplementasi tetap harus dilakukan dengan hati-hati dan Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai penggunaan suplemen ini.

Referensi:

Special thanks to Shelby Campbell, BS  who helped with researching information for this article

  1. Accessed December 20, 2017  https://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-857-BLACK+COHOSH.aspx
  2. Accessed December 20, 2017 http://www.umm.edu/health/medical/altmed/herb/black-cohosh
  3. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Blackcohosh-HealthProfessional/
  4. Shahnazi M, Nahaee J, Mohammad-Alizadeh-Charandabi S, Bayatipayan S. Effect of Black cohosh (Cimicifuga Racemosa) on Vasomotor Symptoms in Postmenopausal Women: A Randomized Clinical Trial. Journal of Caring Sciences. 2013;2(2):105-113. doi:10.5681/jcs.2013.013.
  5. Catherine Ulbricht, Regina C. Windsor. (2015) An Evidence-Based Systematic Review of Black cohosh (Cimicifuga racemosa, Actaea racemosa) by the Natural Standard Research Collaboration. Journal of Dietary Supplements 12:3, pages 265-358.  
  6. K. Jiang, Y. Jin, L. Huang, S. Feng, X. Hou, B. Du, J. Zheng & L. Li   Climacteric Vol. 18 , Iss. 4,2015 Black cohosh improves objective sleep in postmenopausal women with sleep disturbance
  7. Catherine Ulbricht, Regina C. Windsor. (2015) An Evidence-Based Systematic Review of Black cohosh (Cimicifuga racemosa, Actaea racemosa) by the Natural Standard Research Collaboration. Journal of Dietary Supplements 12:3, pages 265-358.
  8. Arentz S, Abbott JA, Smith CA, Bensoussan A. Herbal medicine for the management of polycystic ovary syndrome (PCOS) and associated oligo/amenorrhoea and hyperandrogenism; a review of the laboratory evidence for effects with corroborative clinical findings. BMC Complementary and Alternative Medicine. 2014;14:511. doi:10.1186/1472-6882-14-511.
  9. Osteoporosis Int. 2006 Dec;17(12):1726-33. Epub 2006 Sep 16.
  10. Samuel X. Qiu, Chun Dan, et.al.  A Triterpene Glycoside from Black cohosh that Inhibits Osteoclastogenesis by Modulating RANKL and TNFα Signaling Pathways, In Chemistry & Biology, Volume 14, Issue 7, 2007, Pages 860-869, ISSN 1074-5521, (http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1074552107002177)
  11. Planta Med. 2010 Jun;76(9):850-7. doi: 10.1055/s-0029-1240798. Epub 2010 Jan 26.
  12. Billioti de Gate Sophie Moride Yola, Ducruet Thierry,  et al. Benzodiazepine use and risk of Alzheimer’s disease: case-control study BMJ 2014;349 :g5205
  13. Menopause. 2007 May-Jun;14(3 Pt 1):541-9.
  14. Catherine Ulbricht, Regina C. Windsor. (2015) An Evidence-Based Systematic Review of Black cohosh (Cimicifuga racemosa, Actaea racemosa) by the Natural Standard Research Collaboration. Journal of Dietary Supplements 12:3, pages 265-358.
  15. Phytotherapy Research. 2018 Feb 21. doi: 10.1002/ptr.6033. [
  16. Integr Cancer Ther. 2014 Jan;13(1):12-29. doi: 10.1177/1534735413477191. Epub 2013 Feb 25.
  17. Menopause. 2011 Apr;18(4):366-75. doi: 10.1097/gme.0b013e3181fcb2a6.
  18. Climacteric. 2018 Feb;21(1):69-74. doi: 10.1080/13697137.2017.1406913. Epub 2017 Dec 4.
  19. Accessed December 20, 2017 https://www.webmd.com/a-to-z-guides/supplement-guide-black-cohosh

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya