Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Alasan Mengapa Suplemen untuk Meringankan Stres Kian Populer

13,071 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Kita hidup di dunia yang penuh dengan tekanan. Tidak ada cara untuk menyangkalnya. Dengan adanya pandemi yang memberikan dampak yang amat merugikan, ancaman yang muncul, krisis ekonomi, hubungan yang menegang, serta keresahan, banyak orang merasa lebih sulit untuk mendapatkan istirahat yang diperlukan.

Sayangnya, saat ini banyak orang dewasa yang melaporkan stres dan kekhawatiran berlebih dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dengan banyaknya orang yang mengaku mengalami tingkat stres dan kekhawatiran yang ekstrem, tidak mengherankan jika suplemen untuk meringankan stres semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebuah penelitian multinasional yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa tingkat stres di kalangan orang dewasa jauh lebih tinggi akibat dampak pandemi terhadap keuangan, hubungan, dan kesehatan dibandingkan tahun-tahun sebelum munculnya pandemi.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah suplemen untuk meringankan stres yang dikonsumsi orang-orang. Pada tahun 2020, penjualan suplemen untuk meringankan stres melonjak sebesar 44% di Amerika Serikat, 60% di Prancis, dan 63% di Inggris Raya.

Alasan lain meningkatnya popularitas suplemen untuk meringankan stres adalah potensi efek positif yang diberikannya bagi orang-orang, seperti sifat antipenuaan, memperpanjang umur, serta mengurangi gejala stres dan kekhawatiran.

Ada banyak suplemen untuk meringankan stres yang mengandung bahan-bahan seperti L-teaninmagnesiumL-triptofanlavendervitamin B6, serta adaptogen seperti ginseng India dan Akar emas. Vitamin, mineral, herbal, dan asam amino tertentu ini dapat bermanfaat untuk memperbaiki dan mengurangi efek stres pada tubuh.

L-teanin

L-teanin merupakan asam amino larut air nonprotein yang secara alami ditemukan dalam teh. Penelitian menunjukkan bahwa L-teanin dapat membantu mengurangi gejala stres psikologis. Sebagai contoh, penelitian buta ganda, acak, terkontrol plasebo tahun 2019 menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi L-teanin memiliki fungsi mental dan tidur yang lebih baik dibandingkan dengan plasebo.

Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2020 menemukan bahwa L-teanin dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan pada orang-orang yang terpapar kondisi dan situasi stres.

L-teanin juga dapat membantu memperpanjang umur dengan mengurangi peradangan. Sebuah penelitian tahun 2021 menunjukkan bahwa suplementasi L-teanin meningkatkan kadar interleukin-10 (sitokin antiinflamasi atau pembawa pesan sel) dalam darah para atlet.

Ada banyak suplemen yang berbeda untuk meringankan stres termasuk L-teanin, tentunya karena kemampuannya untuk mengurangi gejala stres.

Magnesium

Magnesium merupakan mineral terbanyak keempat dalam tubuh dan diperlukan untuk melakukan lebih dari 300 hubungan enzimatik.

Magnesium mendukung tulang yang sehat, sintesis protein, berfungsinya otot dan saraf, serta pengaturan tekanan darah. Mineral ini sangat penting bagi kesehatan yang optimal. Meskipun magnesium memainkan banyak peran penting dalam tubuh, magnesium juga dapat memberikan manfaat untuk memperbaiki gejala stres dan kecemasan.

Sebagai contoh, sebuah penelitian tahun 2018 menunjukkan perbaikan gejala stres dan kecemasan pada orang dewasa sehat dengan kadar serum magnesium rendah yang disuplementasi dengan magnesium.

Sebuah penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa orang dewasa yang menderita depresi dan gejala Gangguan Kecemasan Umum mengalami penurunan stres dan kekhawatiran setelah mengonsumsi suplemen yang mengandung magnesium.

L-triptofan

L-triptofan merupakan asam amino yang sangat penting bagi kehidupan. Artinya, tubuh tidak dapat memproduksi L-triptofan, di mana senyawa ini harus diperoleh dari makanan dan/atau suplemen.

L-triptofan digunakan untuk memproduksi protein baru serta sintesis melatonin dan serotonin. Melatonin secara umum dikenal sebagai hormon tidur karena cara hormon ini mendukung tidur yang sehat dan nyenyak sambil menyeimbangkan ritme sirkadian.

Di sisi lain, serotonin merupakan neurotransmiter yang berperan penting antara lain dalam fungsi kardiovaskular, kontrol kandung kemih, dan motilitas usus. Meskipun serotonin sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh yang berbeda, banyak orang menggambarkannya sebagai neurotransmiter yang menimbulkan "perasaan nyaman" karena berpotensi menghasilkan keadaan yang lebih tenang dan bahagia.

Sebuah penelitian tahun 2021 meneliti efek asupan L-triptofan terhadap suasana hati pada orang dewasa yang sehat. Penelitian ini menemukan bahwa asupan L-triptofan dapat menurunkan emosi negatif dan kecemasan sekaligus meningkatkan perasaan positif.

Sebaliknya, tingkat asupan L-triptofan yang rendah dikaitkan dengan suasana hati yang buruk, gangguan daya ingat, hingga perasaan agresif.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa L-triptofan bertindak sebagai suplemen antipenuaan yang mencegah penurunan kognitif terkait usia dengan menghindari hilangnya neurotransmiter serotonin di otak.

Lavender

Lavender merupakan tanaman herbal ungu berbau harum yang indah yang mungkin juga memiliki sifat antikecemasan dan stres.

Dalam meta-analisis tahun 2019, sebuah analisis statistik yang menggabungkan hasil dari beberapa penelitian, menemukan bahwa lavender dapat mengurangi gejala kecemasan dengan dua cara berbeda: menghirup minyak esensial lavender dan asupan oral dari suplemen lavender yang diolah secara khusus.

Lavender juga dapat memberikan manfaat untuk mengatasi depresi dan Gangguan Kecemasan Umum (GAD). Sebagai contoh, sebuah penelitian tahun 2014 menunjukkan bahwa individu yang menggunakan lavender yang diolah sebagai suplemen oral menemukan bahwa gejala GAD dan depresi berkurang. Peserta penelitian juga melaporkan peningkatan yang lebih umum dalam kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Vitamin B6

Piridoksina, atau vitamin B6, merupakan vitamin yang larut dalam air yang penting bagi metabolisme karbohidrat dan lemak, fungsi imun yang tepat, serta fungsi kognitif melalui sintesis neurotransmiter.

Penelitian menunjukkan vitamin B6 juga penting untuk menjaga suasana hati yang positif. Sebuah penelitian tahun 2018 menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan status vitamin B6 yang rendah juga mengalami depresi.

Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2017 menemukan bahwa suplementasi vitamin B6 dapat memperbaiki gejala kecemasan pada wanita yang lebih tua.

Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin B6 dapat membantu mencegah depresi pascapersalinan pada wanita dengan risiko tinggi.

Vitamin B6 sangat diperlukan untuk mengendalikan stres, itulah sebabnya ada banyak suplemen untuk meringankan stres termasuk vitamin B6.

Adaptogen

Adaptogen merupakan zat yang membantu memperbaiki respons tubuh terhadap stres dengan meningkatkan ketahanan terhadap stres dan menjadikan tubuh kurang sensitif terhadap penyebab stres.

Adaptogen pada umumnya, tetapi tidak selalu, berupa tumbuh-tumbuhan seperti ginseng India dan Akar emas. Penelitian menunjukkan bahwa tanaman herbal ini dapat memberikan manfaat besar dalam mendukung tubuh saat mengalami stres.

Sebagai contoh, sebuah penelitian tahun 2019 menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi ginseng India mengalami penurunan keparahan gejala depresi, kecemasan, dan stres dibandingkan dengan peserta yang mengonsumsi plasebo.

Sebuah penelitian tahun 2015 yang memisahkan individu yang menderita kecemasan ringan menjadi dua kelompok, yakni kelompok kontrol, dan kelompok yang menggunakan Akar emas, menemukan bahwa kelompok yang menggunakan Akar emas mengalami perbaikan gejala depresi, kecemasan, stres, kemarahan, dan kebingungan. Kelompok plasebo tampaknya tidak mengalami perubahan ini.

Penelitian menunjukkan bahwa adaptogen bisa menjadi kunci dalam meningkatkan respons tubuh terhadap stres.

Bergerak Maju

Dunia tampaknya memberikan lebih banyak tekanan setiap harinya. Dengan jumlah tanggung jawab yang terus meningkat dan perasaan bahwa dunia kita mungkin bukan tempat yang aman seperti yang kita pikirkan, stres dan kekhawatiran bisa menjadi pergulatan tanpa akhir.

Suplemen untuk meringankan stres memberikan dorongan yang Anda butuhkan untuk membantu mengendalikan stres dan kekhawatiran.

Referensi:

  1. Most Americans Report Overwhelming Stress Levels: Poll. WebMD. https://www.webmd.com/anxiety-panic/news/20220310/americans-report-overwhelming-stress-poll. Published 2022. Accessed June 30, 2022.
  2. Adamson MM, Phillips A, Seenivasan S, et al. International Prevalence and Correlates of Psychological Stress during the Global COVID-19 Pandemic. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(24):9248. Published 2020 Dec 10. doi:10.3390/ijerph17249248
  3. Lordan R. Dietary supplements and nutraceuticals market growth during the coronavirus pandemic - Implications for consumers and regulatory oversight. PharmaNutrition. 2021;18:100282. doi:10.1016/j.phanu.2021.100282
  4. Hidese S, Ogawa S, Ota M, et al. Effects of L-Theanine Administration on Stress-Related Symptoms and Cognitive Functions in Healthy Adults: A Randomized Controlled Trial. Nutrients. 2019;11(10):2362. Published 2019 Oct 3. doi:10.3390/nu11102362
  5. Williams JL, Everett JM, D'Cunha NM, et al. The Effects of Green Tea Amino Acid L-Theanine Consumption on the Ability to Manage Stress and Anxiety Levels: a Systematic Review. Plant Foods Hum Nutr. 2020;75(1):12-23. doi:10.1007/s11130-019-00771-5
  6. Juszkiewicz A, Glapa A, Basta P, et al. The effect of L-theanine supplementation on the immune system of athletes exposed to strenuous physical exercise. J Int Soc Sports Nutr. 2019;16(1):7. Published 2019 Feb 15. doi:10.1186/s12970-019-0274-y
  7. Gröber U, Schmidt J, Kisters K. Magnesium in Prevention and Therapy. Nutrients. 2015;7(9):8199-8226. Published 2015 Sep 23. doi:10.3390/nu7095388
  8. Pouteau E, Kabir-Ahmadi M, Noah L, et al. Superiority of magnesium and vitamin B6 over magnesium alone on severe stress in healthy adults with low magnesemia: A randomized, single-blind clinical trial. PLoS One. 2018;13(12):e0208454. Published 2018 Dec 18. doi:10.1371/journal.pone.0208454
  9. Tarleton EK, Littenberg B, MacLean CD, Kennedy AG, Daley C. Role of magnesium supplementation in the treatment of depression: A randomized clinical trial. PLoS One. 2017;12(6):e0180067. Published 2017 Jun 27. doi:10.1371/journal.pone.0180067
  10. Richard DM, Dawes MA, Mathias CW, Acheson A, Hill-Kapturczak N, Dougherty DM. L-Tryptophan: Basic Metabolic Functions, Behavioral Research and Therapeutic Indications. Int J Tryptophan Res. 2009;2:45-60. doi:10.4137/ijtr.s212
  11. Kikuchi AM, Tanabe A, Iwahori Y. A systematic review of the effect of L-tryptophan supplementation on mood and emotional functioning. J Diet Suppl. 2021;18(3):316-333. doi:10.1080/19390211.2020.1746725
  12. Bell C, Abrams J, Nutt D. Tryptophan depletion and its implications for psychiatry. Br J Psychiatry. 2001;178:399-405. doi:10.1192/bjp.178.5.399
  13. Musumeci G, Castrogiovanni P, Szychlinska MA, et al. Protective effects of high Tryptophan diet on aging-induced passive avoidance impairment and hippocampal apoptosis. Brain Res Bull. 2017;128:76-82. doi:10.1016/j.brainresbull.2016.11.007
  14. Donelli D, Antonelli M, Bellinazzi C, Gensini GF, Firenzuoli F. Effects of lavender on anxiety: A systematic review and meta-analysis. Phytomedicine. 2019;65:153099. doi:10.1016/j.phymed.2019.153099
  15. Musumeci G, Castrogiovanni P, Szychlinska MA, et al. Protective effects of high Tryptophan diet on aging-induced passive avoidance impairment and hippocampal apoptosis. Brain Res Bull. 2017;128:76-82. doi:10.1016/j.brainresbull.2016.11.007
  16. Kasper S, Gastpar M, Müller WE, et al. Lavender oil preparation Silexan is effective in generalized anxiety disorder--a randomized, double-blind comparison to placebo and paroxetine. Int J Neuropsychopharmacol. 2014;17(6):859-869. doi:10.1017/S1461145714000017
  17. Arévalo SP, Scott TM, Falcón LM, Tucker KL. Vitamin B-6 and depressive symptomatology, over time, in older Latino adults. Nutr Neurosci. 2019;22(9):625-636. doi:10.1080/1028415X.2017.1422904
  18. McCabe D, Lisy K, Lockwood C, Colbeck M. The impact of essential fatty acid, B vitamins, vitamin C, magnesium and zinc supplementation on stress levels in women: a systematic review. JBI Database System Rev Implement Rep. 2017;15(2):402-453. doi:10.11124/JBISRIR-2016-002965
  19. Khodadad M, Bahadoran P, Kheirabadi GR, Sabzghabaee AM. Can Vitamin B6 Help to Prevent Postpartum Depression? A Randomized Controlled Trial. Int J Prev Med. 2021;12:136. Published 2021 Oct 19. doi:10.4103/ijpvm.IJPVM_240_19
  20. Lopresti AL, Smith SJ, Malvi H, Kodgule R. An investigation into the stress-relieving and pharmacological actions of an ashwagandha (Withania somnifera) extract: A randomized, double-blind, placebo-controlled study. Medicine (Baltimore). 2019;98(37):e17186. doi:10.1097/MD.0000000000017186
  21. Cropley M, Banks AP, Boyle J. The Effects of Rhodiola Rosea L. Extract on Anxiety, Stress, Cognition and Other Mood Symptoms. Phytother Res. 2015;29(12):1934-1939. doi:10.1002/ptr.5486

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya