Otot, tulang, kulit, dan tendon sebagian besar terdiri dari kolagen, jenis protein yang paling melimpah dalam tubuh manusia. Secara spesifik, kolagen terdiri dari 30-35 persen dari semua protein dalam tubuh manusia. Protein kolagen juga dikenal sebagai jaringan ikat dan bertanggung jawab untuk menstabilkan kulit kita dan mempertahankan gerakan serta fleksibilitas sendi.  Selain itu, kolagen memberikan elastisitas pada kulit kita. Studi menunjukkan bahwa suplemen kolagen memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi kerutan wajah dan membantu menghilangkan selulit.  Hal ini akan saya bahas lebih lanjut pada artikel ini.

Seiring bertambahnya usia, kulit kita kehilangan elastisitasnya dan menjadi semakin keriput. Ada banyak alasan yang menjadi penyebabnya- penurunan kemampuan untuk memproduksi kolagen menjadi salah satu penyebabnya meskipun stresor kehidupan dan kerusakan oksidatif juga ikut andil dalam hal ini. Orang-orang yang memiliki kelebihan melanin pada kulit lebih terlindungi dari sinar matahari ultraviolet dan kerusakan ultraviolet, yang saya sebut sebagai “melanoprotection”.   Namun, orang-orang yang memiliki lebih sedikit melanin berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan akibat sinar matahari dan peningkatan risiko penuaan dini.

Suplemen kolagen umumnya terdiri dari asam amino berikut, di mana para ilmuwan memisahkan amino menjadi tiga kategori:

  • Asam amino esensial- Jenis asam amino ini perlu dikonsumsi dalam makanan dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Beberapa di antaranya meliputi lisin, serin, treonin, leusin, valin, fenilalanin, metionin, isoleusin, histidin, dan hidroksilisin.
  • Asam amino esensial bersyarat- Jenis asam amino ini umumnya dapat diproduksi oleh tubuh, tetapi di bawah keadaan stres fisik, tubuh mungkin tidak dapat memproduksinya dalam jumlah yang memadai dan suplementasi dapat membantu.  Ada pun jenisnya meliputi glisin, prolin, glutamin (asam glutamat), alanin dan tirosin.
  • Asam amino non-esensial- Jenis asam amino ini sangat penting bagi tubuh, tetapi asam amino jenis ini diberi label non-esensial karena tubuh mampu memproduksinya.  Mengonsumsi makanan yang mengandung asam amino non-esensial tidak diperlukan, tetapi melakukannya TIDAKLAH berbahaya.  Ada pun jenisnya meliputi hidroksiprolin, arginin dan asam aspartat.

Beberapa produsen kolagen menggunakan sumber yang berbeda untuk produk mereka.  Beberapa produsen menggunakan sumber bovine (sapi), dan produsen lainnya menggunakan ikan.  California Gold Nutrition menggunakan kolagen bersumber laut berkualitas yang menjadikan produknya sangat ideal bagi pescatarian, yaitu mereka yang menghindari semua daging selain ikan.

Suplemen kolagen mengandung berbagai macam asam amino yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut serta kesehatan kulit, tendon, dan tulang. Kolagen merupakan pilihan yang baik bagi orang-orang yang ingin memastikan mereka sudah mendapatkan asam amino yang cukup tetapi ingin mengonsumsinya menggunakan suplemen bebas gluten dan susu. Atlet angkat besi sering menggunakan suplemen kolagen untuk memastikan mereka memaksimalkan pertumbuhan otot.  Terkadang, mereka memilih protein whey bubuk.

Jenis-Jenis Kolagen Dalam Tubuh

Para ilmuwan telah mengidentifikasi setidaknya 28 jenis kolagen. Namun, 90 persen kolagen dalam tubuh manusia merupakan Tipe 1, Tipe 2, Tipe 3, dan Tipe 5.

  • Kolagen Tipe 1 – Menyusun tendon, organ, dan tulang. Kolagen tipe 1 menyumbang 80-90 persen kolagen di tubuh kita.
  • Kolagen Tipe 2- Tulang rawan di lutut, bahu, dan sendi lainnya
  • Kolagen Tipe 3 – Jenis utama tulang rawan serat retikuler. Umumnya tersedia dalam Tipe 1.
  • Kolagen Tipe 5 – Digunakan untuk menumbuhkan rambut dan tersedia di permukaan kulit.

Cara Kita Menghancurkan Kolagen

Kadar kolagen mulai berkurang setelah usia tiga puluh lima tahun.  Meskipun kita tidak dapat menghentikan waktu, ada beberapa perilaku gaya hidup yang dilakukan kebanyakan orang yang mempercepat hilangnya kolagen dan mengarah pada penuaan. Merokok adalah hal nomor satu yang dapat dilakukan seseorang untuk menghancurkan dan menghilangkan kolagennya, itulah alasan utama seorang perokok sering tampak lebih tua dari usia kronologisnya. Paparan sinar matahari yang berlebihan dan sering terbakar sinar matahari dapat merusak kolagen kita, seperti halnya diet tinggi gula yang rendah antioksidan.

Makanan yang Meningkatkan Produksi Kolagen

Meskipun suplemen dapat membantu memastikan seseorang mendapatkan kolagen yang cukup, ada juga langkah-langkah diet yang dapat dilakukan seseorang untuk mengoptimalkan produksi kolagen. Ahli gizi holistik Kim D'Eon merekomendasikan daftar makanan untuk membantu tubuh seseorang memproduksi lebih banyak kolagen.

  • Makanan yang kaya akan vitamin A meliputi wortel, ubi jalar, aprikot, dan telur
  • Sayuran berdaun hijau seperti kale, bayam, dan brokoli
  • Bawang bombay kaya akan belerang, yang penting untuk pembentukan tulang rawan 
  • Bawang putih juga kaya akan belerang, yang penting untuk pembentukan tulang rawan
  • Beri biru memberikan perlindungan antioksidan 
  • Rasberi memberikan perlindungan antioksidan
  • Jeruk kaya akan vitamin C, yang dibutuhkan untuk produksi kolagen
  • Paprika kaya akan vitamin C, yang dibutuhkan untuk produksi kolagen
  • Stroberi kaya akan vitamin C, yang dibutuhkan untuk produksi kolagen
  • Kacang-kacangan, seperti almon, kenari, legum, dan biji memiliki kandungan asam amino yang tinggi
  • Kaldu tulang memiliki kandungan asam amino yang tinggi, yang merupakan bahan pembentuk kolagen

Kesehatan Sendi dan Tulang

Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa suplemen kolagen dapat membantu dalam mengoptimalkan sendi dan kekuatan tulang. Mengonsumsi makanan yang sehat dan aktif secara fisik juga penting bagi kesehatan sendi.

Radang sendi

Osteoarthritis terjadi akibat rusaknya tulang rawan di dalam persendian. Diperkirakan lebih dari 250 juta orang terkena dampaknya di seluruh dunia.  Dalam upaya untuk menghindari obat resep, yang memiliki potensi efek samping, banyak orang memilih suplemen radang sendi alami untuk mengurangi rasa sakit yang terkait dengan peradangan. Mungkin kita bisa membantu membentuk kembali kolagen dan mencegah kerusakan tulang rawan?

Sebuah studi tahun 2017 menggunakan model hewan menunjukkan bahwa suplementasi kolagen tidak hanya mengurangi peradangan pada persendian tetapi juga mencegah hilangnya tulang rawan pada persendian.

Osteoporosis

Seiring bertambahnya usia,  tulang menjadi lebih tipis. Osteoporosis didiagnosis oleh dokter saat kepadatan tulang semakin menipis dari yang diharapkan untuk usia seseorang. Seorang dokter akan meminta pasiennya untuk melakukan tes kepadatan tulang untuk menentukan apakah ia mengalami kondisi ini. Orang-orang yang menderita osteoporosis berada pada peningkatan risiko patah tulang, yang paling sering terlihat adalah patah tulang pinggul saat jatuh secara tidak sengaja. Faktor risiko osteoporosis antara lain merokok, kekurangan vitamin D ,dan wanita usia 65 tahun atau lebih.

Menurut penelitian yang menggunakan model hewan, kolagen dapat membantu meningkatkan kekuatan tulang.  Sebuah studi tahun 2005 menunjukkan peningkatan kekuatan tulang saat disuplementasi dengan kolagen.

Kekuatan  Tendon

Tendon merupakan tali berserat tebal yang terbuat dari kolagen. Tendon menghubungkan otot ke tulang dan bertanggung jawab atas gerakan.  Memastikan tendon yang kuat penting untuk membantu mencegah cedera.  Cedera tendon sering terjadi pada atlet dan pejuang akhir pekan.  Menurut sebuah penelitian tahun 2005, suplementasi kolagen meningkatkan kekuatan tendon, sementara penelitian tahun 2016 menunjukkan suplemen kolagen dapat membantu meningkatkan ketebalan tendon Achilles pada model hewan.

Kesehatan  Kulit

Diperkirakan bahwa di seluruh dunia, wanita menghabiskan 382 miliar dolar untuk riasan dan perlengkapan kecantikan.  Sebagian besar produk ini tidak banyak membantu membalikkan tanda-tanda penuaan meskipun beberapa produk memang melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.  Karena paparan bahan kimia dan racun, banyak yang memilih untuk menggunakan perlengkapan kecantikan dan sabun alami. Namun, pertanyaannya adalah, bagaimana cara memperbaiki kulit kita dari dalam ke luar?

Studi menunjukkan bahwa suplemen kolagen memiliki banyak manfaat untuk kulit.  Penelitian telah menunjukkan bahwa suplementasi kolagen oral dapat membantu orang-orang yang memiliki selulit dan kerutan. Suplemen kolagen juga dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan kuku. Diperkirakan bahwa selama pertengahan usia tiga puluhan, kita mulai kehilangan sekitar satu persen dari kolagen tubuh setiap tahunnya, maka dari itu, suplementasi kolagen harus dipertimbangkan.

Mengurangi Selulit?  

Selulit merupakan suatu kondisi yang ingin dihilangkan oleh orang-orang selama beberapa dekade. Sebuah studi buta ganda terkontrol plasebo pada tahun 2015 menyimpulkan: “…terapi jangka panjang dengan BCP (Bioactive Collagen Peptides)  mengarah pada perbaikan tampilan selulit dan memiliki dampak positif bagi kesehatan kulit”.  Dalam penelitian ini, wanita mengonsumsi kolagen setidaknya selama 6 bulan. Perbaikan terlihat pada 3 bulan pertama.

Mengurangi Kerutan Wajah    

Menurut sebuah studi tahun 2014 pada Intervensi Klinis pada Penuaan, penggantian kolagen membantu mengurangi kerutan kulit. Selain itu, studi buta ganda terkontrol plasebo pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan elastisitas kulit pada subjek uji yang mengonsumsi 2.500 mg kolagen setiap hari selama delapan minggu, jika dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi pil plasebo.  Studi lain pada tahun 2012 menunjukkan pengurangan kerutan dan kekeringan pada kulit saat subjek mengonsumsi 1.000 mg kolagen selama 12 minggu. 

Sebuah studi tahun 2016 pada Jurnal Ilmu Pangan dan Pertanian menyimpulkan bahwa penggunaan kolagen oral “menunjukkan adanya perbaikan kondisi kulit wajah yang signifikan, termasuk kelembapan, elastisitas, kerutan, dan kekasaran kulit wajah”.

Antipenuaan

Sebuah studi tahun 2008 menyimpulkan, “Hasil ini menunjukkan bahwa peptida kolagen bermanfaat sebagai suplemen makanan untuk menekan kerusakan kulit dan penuaan akibat sinar UV-B”.  Sebuah studi tahun 2015 pada Journal of Cosmetic Dermatology melaporkan hasil yang serupa dengan suplementasi kolagen oral. Para peneliti menyimpulkan bahwa, “Suplementasi oral peptida kolagen berkhasiat untuk memperbaiki tanda-tanda penuaan kulit”.

Pertumbuhan Kuku dan Rambut

Kuku yang kuat dan rambut yang sehat merupakan indikator kesehatan seseorang secara keseluruhan. Sebuah studi tahun 2017 pada Journal of Cosmetic Dermatology menunjukkan bahwa suplementasi 2.500 mg kolagen menghasilkan peningkatan sebesar 12 persen pada tingkat pertumbuhan kuku dan penurunan sebesar 42 persen dari patah kuku.  Selain itu, empat dari lima orang setuju penampilan kuku mereka secara keseluruhan membaik.

Manfaat Lainnya

Studi menunjukkan bahwa kolagen juga dapat bermanfaat bagi orang-orang yang berusaha meningkatkan kesehatan usus mereka. Kolagen juga dapat membantu dalam mengoptimalkan kesehatan jantung.

Usus Bocor

Kolagen membantu mendukung kesehatan usus. Alasan utamanya adalah tingginya kadar asam amino glutamin, atau asam glutamat,  dalam suplemen kolagen oral. Glutamin menyediakan “makanan” untuk bakteri sehat usus Anda.  Pelajari lebih lanjut seputar Usus Bocor dan cara lain untuk mengoptimalkan kesehatan usus.

Kesehatan  Jantung

Komponen besar pembuluh darah terdiri dari kolagen, khususnya Tipe IV.  Vitamin C, lisin dan prolin merupakan komponen utama yang diperlukan untuk pembentukan kolagen yang sehat. Pada tahun 1989, pemenang Hadiah Nobel dua kali Linus Pauling mengusulkan, “Teori Terpadu Penyakit Kardiovaskular pada Manusia”. Dia mengusulkan bahwa asupan vitamin C, prolin, dan lisin yang memadai dapat membantu menjaga arteri tetap kuat dan mencegah aterosklerosis.  Suplementasi kolagen menyediakan nutrisi penting ini.

Penggunaan Suplemen

Ada berbagai formulasi suplemen kolagen oral yang tersedia secara online.  Beberapa produk berasal dari bovine (sapi), sementara yang lain berasal dari laut (ikan).  Saya merekomendasikan konsumsi kolagen minimal 3.000 hingga 5.000 mg setiap hari.  Mengonsumsi tambahan 1.000 hingga 2.000 mg vitamin C juga harus dipertimbangkan untuk membantu mengoptimalkan kekuatan dan produksi kolagen.

Referensi:

  1.  https://en.wikipedia.org/wiki/Collagen
  2.  Dar Q-A, Schott EM, Catheline SE, et al. Daily oral consumption of hydrolyzed type 1 collagen is chondroprotective and anti-inflammatory in murine posttraumatic osteoarthritis. Agarwal S, ed. PLoS ONE. 2017;12(4):e0174705. doi:10.1371/journal.pone.0174705.
  3.  J Agric Food Chem. 2010 Jan 27;58(2):835-41. doi: 10.1021/jf9031487.
  4.  Nutrition. 2005 Nov-Dec;21(11-12):1120-6.
  5.  J Nutr Sci Vitaminol (Tokyo). 2005 Jun;51(3):169-74.
  6.  Fusini F, Bisicchia S, Bottegoni C, Gigante A, Zanchini F, Busilacchi A. Nutraceutical supplement in the management of tendinopathies: a systematic review. Muscles, Ligaments and Tendons Journal. 2016;6(1):48-57. doi:10.11138/mltj/2016.6.1.048.
  7.  https://www.self.com/story/amount-of-money-women-spend-on-beauty-products
  8.  Schunck M, Zague V, Oesser S, Proksch E. Dietary Supplementation with Specific Collagen Peptides Has a Body Mass Index-Dependent Beneficial Effect on Cellulite Morphology. Journal of Medicinal Food. 2015;18(12):1340-1348. doi:10.1089/jmf.2015.0022.
  9.  Borumand M, Sibilla S. Daily consumption of the collagen supplement Pure Gold Collagen® reduces visible signs of aging. Clinical Interventions in Aging. 2014;9:1747-1758. doi:10.2147/CIA.S65939.
  10.  Skin Pharmacol Physiol. 2014;27(1):47-55. doi: 10.1159/000351376. Epub 2013 Aug 14.
  11.  Schwartz SR, Park J. Ingestion of BioCell Collagen®, a novel hydrolyzed chicken sternal cartilage extract; enhanced blood microcirculation and reduced facial aging signs. Clinical Interventions in Aging. 2012;7:267-273. doi:10.2147/CIA.S32836.
  12.  Inoue, N., Sugihara, F. and Wang, X. (2016), Ingestion of bioactive collagen hydrolysates enhance facial skin moisture and elasticity and reduce facial ageing signs in a randomised double-blind placebo-controlled clinical study. J. Sci. Food Agric., 96: 4077–4081. doi:10.1002/jsfa.7606
  13.  Midori TANAKA, Yoh-ichi KOYAMA & Yoshihiro NOMURA (2009) Effects of Collagen Peptide Ingestion on UV-B-Induced Skin Damage, Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, 73:4, 930-932, DOI: 10.1271/bbb.80649
  14.  Asserin, J., Lati, E., Shioya, T. and Prawitt, J. (2015), The effect of oral collagen peptide supplementation on skin moisture and the dermal collagen network: evidence from an ex vivo model and randomized, placebo-controlled clinical trials. J Cosmet Dermatol, 14: 291–301. doi:10.1111/jocd.12174
  15.  https://nutritionreview.org/2013/04/collagen-connection/