Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Mikronutrien Apa yang Penting untuk Kesehatan? Serta Cara Meningkatkannya

7,317 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Makronutrien—protein, karbohidrat, dan lemak—mendapatkan banyak perhatian di pers, khususnya di komunitas kesehatan dan kebugaran. Sebenarnya, mikronutrien, seperti vitamin Bvitamin D, dan vitamin AC, dan E yang membuat kita berenergi, menjaga kulit kita berseri, dan mengaktifkan metabolisme kita. Selain itu, mineral membantu kita tetap tenang, dapat meningkatkan kesehatan mental kita, dan membantu kita memulihkan diri setelah olahraga berat. 

Jadi, apa saja mikronutrien utama yang penting untuk kesehatan, dan bagaimana cara kita memastikan bahwa kita mengonsumsinya secara memadai setiap hari? Kami menjawab pertanyaan ini dan hal terkait lainnya dalam artikel di bawah.

Apa itu Mikronutrien? 

"Mikronutrien" mengacu pada vitamin, mineral, polifenol, dan molekul kecil lain yang menjalankan setiap reaksi dalam lebih dari 500 reaksi enzimatik yang menjaga kelangsungan hidup kita setiap hari. Tubuh kita umumnya tidak dapat membentuk sendiri vitamin dan mineral ini sehingga kita bukan hanya perlu mempelajari fungsinya, tetapi juga cara menambahkannya ke dalam pola makan kita. Sebagai seorang dokter naturopati, bidang ini merupakan salah satu bidang keahlian saya: menolong klien saya mengaktifkan, menyembuhkan, dan mengoptimalkan proses alami tubuh mereka melalui pola makan. 

Vitamin: Yang Mana yang Kita Butuhkan? 

Anda mungkin pernah mendengar vitamin C, yang secara alami terdapat dalam banyak buah dan sayuran, atau vitamin D, yang kita dapatkan saat kita menghabiskan waktu di bawah matahari. Akan tetapi, vitamin mana yang harus dipertimbangkan pemantauannya dalam pola makan Anda? Berikut ini adalah beberapa vitamin yang paling sering saya bahas bersama klien saya. 

Vitamin A

Vitamin A esensial untuk kesehatan penglihatan, pengoperasian sistem imun yang kuat, dan kesehatan reproduksi. Vitamin A juga mendukung fungsi jantung, paru-paru, dan ginjal sehingga vitamin A esensial untuk vitalitas dan kesehatan sehari-hari. 

Vitamin A mudah diperoleh dari makanan jika Anda rutin memakan sayuran berdaun hijau, sayuran seperti brokoli atau labu, atau buah-buahan seperti mangga dan aprikot. Jika bukan pecinta sayuran, Anda juga dapat mencari multivitamin harian yang menyertakan vitamin A (kebanyakan multivitamin menyertakannya).

Vitamin B

Ada beberapa vitamin “B”, dan semuanya mendukung kesehatan kita secara simbiosis. 

  • Vitamin B1 (disebut juga tiamin) membantu tubuh kita mengubah makanan menjadi energi sehingga meningkatkan fungsi sel. B1 biasanya terdapat dalam biji-bijian utuh, seperti roti yang diperkaya atau bahkan sereal sarapan, daging, dan polong-polongan. Konsumsi alkohol menurunkan kadar vitamin B1 dan dapat menyebabkan defisiensi tiamin, jadi jika Anda peminum berat, Anda perlu menambahkan B1 ke dalam rutinitas suplemen Anda setiap hari.
  • Vitamin B12 menjaga sel darah tetap sehat dan kuat, dan bahkan mendukung pembentukan DNA. Makanan seperti ikan, daging, dan unggas sering kali mengandung B12 alami, tetapi banyak produsen makanan juga menambahkan B12 ke dalam produknya (jadi periksa label makanan!). Sumber B12 untuk vegan adalah ragi nutrisi; banyak klien saya suka menambahkan ragi ini ke dalam beraneka ragam camilan dan salad karena ragi ini kaya akan vitamin dan rasanya mirip keju! 
  • Vitamin B2 disebut juga Riboflavin. Seperti B12, B2 membantu mendukung fungsi sel darah, dan seperti B1, B2 juga membantu mengubah makanan menjadi energi, jadi vitamin ini sangat penting! Untungnya, B2 terdapat dalam makanan yang mudah dimasak, seperti bayam, brokoli, daging tak berlemak (seperti ayam atau kalkun), dan telur. Sekali lagi, banyak produsen makanan menambahkan B2 ke produk seperti sereal dan roti, jadi pastikan Anda memeriksa labelnya! 
  • Vitamin B3 sangat mirip dengan B2, tetapi B3 disebut niasin. Niasin mendukung fungsi sel darah dan pernapasan sel (mengubah makanan menjadi energi). Namun, niasin lebih banyak terdapat dalam daging hewan, seperti unggas, ikan, sapi, kacang-kacangan, dan polong-polongan. 
  • Vitamin B6 digunakan dalam lebih dari 100 reaksi yang terlibat dalam menjalankan metabolisme kita! Vitamin ini terutama penting untuk wanita hamil karena B6 esensial untuk perkembangan otak pada bayi. B6 banyak terdapat dalam daging unggas dan ikan, dan pati seperti kentang khususnya kaya akan B6. Buah-buahan nonsitrus juga kaya akan B6. Bersama-sama, buah dan sayuran berpati merupakan sumber utama B6 bagi kebanyakan orang Amerika. 
  • Vitamin B7, atau biotin, membantu mengubah makronutrien menjadi energi. Mendapatkan B7 melalui makanan bisa lebih sulit daripada mendapatkan sepupu biotin, B3 dan B2. Untuk memastikan Anda mendapatkan cukup B7, pastikan Anda menyertakan sayuran seperti ubi jalar, bayam, atau brokoli dalam pola makan harian Anda. Anda juga bisa mendapatkan B7 dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan bahkan organ hewan seperti hati. Biotin disertakan dalam banyak suplemen rambut, kulit, dan kuku karena biotin membantu pertumbuhan struktur ini dan bahkan menjaga kulit terlihat kencang dan kenyal.
  • Vitamin B9, yang disebut juga folat, mendukung fungsi sel dalam dua cara yang sangat penting. Pertama, folat membantu sel membuat DNA, dan kedua, folat membantu sel membelah. Ini membuat folat menjadi salah satu vitamin paling penting dalam pola makan kita! Folat secara alami terdapat dalam makanan seperti hati sapi, sayuran berdaun hijau, asparagus, kubis Brussel, buah, jus buah, kacang, biji, dan polong. Folat juga terdapat dalam kebanyakan vitamin prenatal sebab zat ini merupakan nutrien esensial bagi bayi saat mereka mengembangkan sistem sarafnya dalam rahim. 

Vitamin C

Vitamin C, yang disebut juga asam askorbat, bekerja sebagai antioksidan dan melindungi sel dari radikal bebas yang disebabkan oleh asap rokok, polusi udara, dan sinar ultraviolet. Vitamin C juga membantu menyembuhkan luka, menjaga kulit tampak berseri dan kencang, serta esensial untuk fungsi garis depan sistem imun. Kebanyakan orang Amerika mendapatkan dosis harian vitamin C-nya dari buah dan sayuran, khususnya dari jus dan buah sitrus. 

Vitamin D

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, yang kemudian membantu tubuh kita membuat dan mempertahankan tulang yang kuat. Vitamin D juga membantu transfer pesan dari saraf ke otak, yang membuatnya menjadi salah satu vitamin "bintang"! Vitamin D secara alami terdapat dalam sangat sedikit makanan, tetapi beberapa sumber yang sangat baik adalah ikan berlemak seperti ikan trout, salmon, dan tuna. Meski demikian, banyak produk makanan diperkaya dengan vitamin D, jadi lihat label gizi saat berbelanja. 

Vitamin E

Vitamin E memiliki fungsi yang mirip dengan vitamin C karena keduanya melindungi sel dari radikal bebas. Namun, vitamin E juga digunakan tubuh untuk mendukung sistem imun dan bahkan membantu melebarkan pembuluh darah untuk mencegah bekuan darah. Minyak sayur, seperti minyak bunga matahari dan bibit gandum, mengandung banyak vitamin E, begitu pula kacang-kacangan dan biji-bijian. Sayuran berwarna hijau tua juga menyediakan vitamin E. 

Vitamin K

Vitamin K mendukung kesehatan sel dan kekuatan tulang dengan membantu penambahan kalsium ke dalam matriks kalsium pada tulang. Seperti kebanyakan vitamin esensial lainnya, vitamin K secara alami terdapat dalam makanan seperti daun-daunan hijau, minyak sayur, dan bahkan buah-buahan, seperti bluberi dan ara. Anda dapat mengonsumsi vitamin K, biasanya dalam kombinasi dengan vitamin D, sebagai suplemen. Jika Anda menggunakan obat pengencer darah atau rentan membentuk bekuan darah, jangan pernah mengonsumsi vitamin K tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Mineral: Yang Mana yang Kita Butuhkan? 

National Institutes of Health mendefinisikan mineral (dalam nutrisi) sebagai “zat anorganik yang terdapat di bumi dan diperlukan untuk mempertahankan kesehatan.” Dalam teori, makanan kita akan dapat menyediakan semua mineral yang dibutuhkan tubuh kita. Namun, praktik pertanian komersial telah menurunkan kandungan mineral tanah kita. Akibatnya, hanya sedikit makanan di toko kelontong Amerika yang mengandung mineral yang memadai untuk memenuhi kebutuhan kita. 

Karena hal ini, saya sering kali merekomendasikan suplemen kepada klien saya, sekadar untuk berjaga-jaga! Di bawah ini adalah penjelasan sebagian besar mineral umum yang saya bahas dengan klien saya, dan makanan yang secara alami menghasilkannya pada kadar tertinggi. 

Magnesium

Magnesium esensial untuk kesehatan dan pencegahan penyakit. Magnesium juga menenangkan! Makanan dengan persentase magnesium tertinggi adalah biji-bijian (utuh) tidak direfinasi, bayam, kacang-kacangan, polong-polongan, dan kentang, tetapi hanya jika dipersiapkan dengan cara yang sehat! Jika Anda memilih untuk mengonsumsi magnesium sebagai suplemen, ingatlah bahwa konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan diare. Untuk mendapatkan panduan tentang jenis suplemen magnesium yang tepat bagi Anda, berkonsultasilah dengan dokter naturopati, ahli gizi, atau spesialis pengobatan fungsional.

Kromium 

Peneliti masih belum mengetahui segala sesuatu tentang fungsi kromium dalam tubuh, tetapi mereka mengetahui bahwa kromium membantu mengatur gula darah. Mendapatkan cukup kromium melalui pola makan sebenarnya cukup mudah, khususnya jika Anda mengonsumsi daging, sayuran, dan biji-bijian secara rutin. Anda juga dapat mengonsumsinya sebagai suplemen.

Kalsium

Seperti dibahas di atas, kalsium bekerja sama dengan vitamin D untuk membangun dan menjaga kekuatan tulang. Kebanyakan produk susu kaya akan kalsium, dan banyak makanan lain (seperti jus dan produk susu alternatif) juga diperkaya dengan kalsium. Sebelum mengonsumsi suplemen kalsium, berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikan bahwa Anda tidak berisiko mengalami kalsifikasi pada plak arteri yang sudah ada. Jika merokok, Anda harus sangat berhati-hati dengan kalsium, dan jangan mengonsumsinya kecuali dokter Anda menyuruhnya.

Kalium 

Kalium mengatur kesetimbangan cairan dan memberi energi pada sel Anda. Anda memerlukan kalium untuk menyelesaikan rutinitas Anda sehari-hari dan untuk memaksimalkan diri Anda sewaktu olahraga! Kalium mudah didapat dalam sebagian besar buah-buahan dan sayuran, khususnya aprikot kering, pisang, dan jus jeruk. Suplemen kalium mengandung kalium pada kadar sangat rendah karena kalium pada kadar tinggi (atau rendah) dapat mengubah sinyal listrik di jantung. Berkonsultasilah dengan dokter atau profesional gizi mengenai jumlah kalium yang tepat bagi Anda.

Selenium 

Selenium diperlukan untuk pembentukan hormon tiroid, artinya selenium membantu mengatur tingkat pembakaran kalori oleh tubuh Anda! Kebanyakan orang Amerika mendapatkan selenium pada kadar yang memadai dengan mengonsumsi pola makan yang kaya akan daging, unggas, dan telur. 

Omega 3

Omega 3 adalah asam lemak yang digunakan tubuh untuk energi. Omega 3 juga merupakan antiperadangan dan dapat mendukung kesehatan otak. Omega 3 mudah diperoleh dari makanan seperti ikan berlemak (salmon, haring, sarden, dan lain-lain), biji chia dan rami, dan minyak kacang. Suplemen omega 3 dapat menjadi cara mudah untuk mendapatkan lebih banyak omega 3 dalam pola makan jika Anda cenderung tidak mengonsumsi makanan di atas secara rutin, tetapi pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang jumlah yang tepat bagi Anda. Pastikan Anda menghentikan suplementasi omega 3 setidaknya beberapa minggu sebelum menjalani pembedahan besar karena omega 3 dapat mengganggu pembekuan darah.

Asam Amino

Asam amino merupakan bahan pembangun protein. Asam amino membantu membuat neurotransmiter, yang membantu mengirimkan informasi antara tubuh dan otak Anda. Asam amino juga membantu membangun tulang dan meningkatkan metabolisme. Semua makanan kaya protein, seperti daging sapi, unggas, dan ikan, mengandung asam amino. Jika Anda kesulitan mengonsumsi makanan ini secara teratur, Anda dapat melengkapinya dengan protein bubuk atau bubuk kolagen dalam minuman atau makanan panggang. 

Serat

Serat sebenarnya bukan mikronutrien, tetapi tetap sangat penting! Serat dapat membantu mengatasi kondisi kesehatan seperti alergi, keracunan logam berat, fungsi kognitif, asma, ruam kulit, penyakit radang usus, osteoporosis, dan lain-lain. Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber serat yang sangat bagus. Buah-buahan dan sayuran juga mengandung air dalam persentase tinggi, yang mendukung pencernaan jika dikombinasikan dengan serat. Jika Anda memilih untuk mengonsumsi suplemen serat, minumlah dengan banyak air sehingga membantu menggerakkan isi usus Anda dan bukan memperparah sembelit.

Kesimpulan: Lakukan Riset!

Anda perlu makan untuk mendapatkan gaya hidup yang berenergi, sehat, dan berkesinambungan! Makanan benar-benar bisa menjadi obat, khususnya jika Anda memilih makanan yang benar. Berkonsultasilah dengan dokter, ahli gizi, atau tenaga kesehatan berkualifikasi lainnya jika Anda ingin menggali lebih dalam tentang cara makanan yang Anda konsumsi dapat membuat Anda merasa lebih baik.

Referensi:

  1. “Dietary Supplement Fact Sheets.” National Institutes of Health: Office of Dietary Supplements. https://ods.od.nih.gov/factsheets/list-all/ Accessed January 22, 2022. 
  2. Merz, Beverly. “Micronutrients have major impact on health.” Harvard Health Publishing: Harvard Medical School. Published February 15, 2021. Accessed January 2, 2022.   https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/micronutrients-have-major-impact-on-health
  3. National Research Council (US) Subcommittee on the Tenth Edition of the Recommended Dietary Allowances. Recommended Dietary Allowances: 10th Edition. Washington (DC): National Academies Press (US); 1989. 6, Protein and Amino Acids. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK234922/
  4. Volpe, Stella Lucia. “Magnesium in disease prevention and overall health.” Advances in nutrition (Bethesda, Md.) vol. 4,3 378S-83S. 1 May. 2013, doi:10.3945/an.112.003483
  5. Weaver, Connie M, and Munro Peacock. “Calcium.” Advances in nutrition (Bethesda, Md.) vol. 2,3 (2011): 290-2. doi:10.3945/an.111.000463
  6. Weaver CM. Potassium and health. Adv Nutr. 2013 May 1;4(3):368S-77S. doi: 10.3945/an.112.003533. PMID: 23674806; PMCID: PMC3650509.

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya