Bubuk Protein vs Suplemen Pengganti Makanan: Apa Bedanya?
Oleh Manuel Villacorta, RD
Dengan banyaknya variasi protein yang bisa Anda temukan seperti bubuk protein dalam wadah, premix di lorong suplemen, bar protein dan sejenisnya, banyak yang masih bertanya-tanya apakah produk ini dapat digunakan sebagai pengganti makanan atau tidak. Beberapa orang bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya. Jika Anda adalah salah satunya, mari kita selami lebih dalam.
Apa itu Pengganti Makanan?
Pengganti makanan didefinisikan sebagai pengganti makanan padat dan umumnya hadir dalam bentuk bar dan shake. Karena biasanya porsi dan kalorinya terkontrol, beberapa orang lebih suka menggunakan pengganti makanan sebagai alat penurunan berat badan dan beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa pengganti makanan dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, beberapa orang hanya menggunakannya karena mudah dikonsumsi saat mereka tidak punya waktu untuk menyiapkan makanan.
Idealnya, makanan pengganti harus memiliki 400-500 kalori atau kandungan kalori yang setara dengan makanan sehat dan biasanya harus mengandung ketiga makronutrien ini: protein, karbohidrat, dan lemak. Sebagai ahli gizi, dalam praktik saya, saya merekomendasikan dua makanan sehat dan makanan pengganti atau dua makanan pengganti dan makanan sehat dengan makanan ringan. Praktik ini memiliki kecenderungan untuk mendorong penurunan berat badan sekaligus memberikan tubuh nutrisi yang tepat.
Apa itu Suplemen Protein?
Minuman berprotein tersedia dalam dua bentuk: premix atau bubuk protein. Minuman premix umumnya sudah dikemas dalam botol dan siap untuk diminum yang tersedia di toko kelontong. Bubuk protein biasanya tersedia dalam wadah atau kantong dan mengharuskan pengguna untuk mencampurnya dalam air, susu, atau cairan pilihan mereka. Namun, bentuk protein ini tidak dianggap sebagai pengganti makanan itu sendiri karena umumnya memiliki kandungan protein yang tinggi, tetapi makronutrien lainnya tidak mencukupi.
Kapan waktu yang tepat mengonsumsi bubuk protein? Jika Anda memilih untuk menggunakan bubuk protein sebagai pengganti makanan, disarankan agar Anda menambahkan makanan lain ke dalamnya. Hal ini dikarenakan minuman berprotein harus mengandung campuran seluruh makronutrien: protein, karbohidrat, dan lemak. Sebagai contoh, pisang, dua sendok makan selai kacang, dan satu sendok bubuk protein adalah resep shake yang mudah dan lezat yang mengandung semua makronutrien, kalorinya berkisar antara 300-400 dan akan menjadi pengganti yang layak untuk makanan apa pun. Makanan seperti ini menjadi pilihan yang tepat bagi orang-orang yang tidak punya cukup waktu untuk meracik makanan atau mereka yang menginginkan sarapan cepat.
Dalam bentuk ini, bubuk protein juga dapat dikonsumsi sebelum berolahraga untuk memproduksi bahan bakar dan setelah berolahraga untuk mempercepat proses pemulihan otot dan pengisian ulang tubuh setelah melakukan aktivitas fisik. Sebagai strategi untuk mencegah makan berlebihan, saya menyarankan klien saya untuk mengonsumsi minuman berprotein sebelum pergi keluar untuk makan atau menghadiri pertemuan sosial yang mungkin menyajikan makanan yang kurang sehat. Minuman berprotein akan membuat Anda kenyang tanpa menyumbang banyak kalori.
Pengganti makanan dan minuman berprotein memiliki kegunaan dan porsinya masing-masing dalam pola makan seseorang. Kuncinya adalah menggunakannya secara tepat dan hati-hati untuk mencapai target nutrisi Anda.
Referensi:
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12704397
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2851659/
PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis...